Mati Lampu Tak Halangi DPRD Banten Tetapkan APBD Rp 9 Triliun

Kejadian mati lampu selama 3 menit terjadi saat para anggota Dewan tengah ramai menghujani interupsi pembahasan APBD Banten .

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 01 Des 2014, 05:20 WIB
Diterbitkan 01 Des 2014, 05:20 WIB
Rapat Paripurna DPRD Banten
Rapat Paripurna DPRD Banten. (Foto: Liputan6.com/Yandhi D)

Liputan6.com, Serang - Kegelapan mewarnai penetapan APBD Banten 2015. Sebab, saat rapat paripurna penetapan rancangan anggaran berlangsung, listrik di gedung dewan tersebut padam.

"Skors saya cabut," kata Ketua DPRD Banten Asep Rakhmatullah saat lampu menyala kembali di gedung wakil rakyat setempat di Serang, Minggu (30/11/2014).

Kejadian mati lampu selama 3 menit terjadi saat para anggota Dewan tengah ramai menghujani interupsi pembahasan APBD Banten 2015 sebesar Rp 9,047 triliun. Sedangkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD Banten tahun 2014 sebesar Rp 1,403 triliun.

"Mati sendiri dari PLN-nya. Saya belum tahu, saya belum tanyakan soal genset," kata Wakil Ketua DPRD Banten Nuraeni, usai rapat paripurna.

Rapat paripurna penetapan APBD saat hari libur adalah sejarah terbaru bagi Tanah Jawara yang berusia 14 tahun.

Asep Rakhmatullah selaku Ketua DPRD mengatakan, penetapan rancangan APBD dilakukan pada Minggu agar gaji para pegawai tenaga honorer di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dapat dibayarkan dan pembangunan di Tanah jawara dapat tetap terlaksana.

"Karena kalau tidak kita lakukan di bulan November, anggaran enam bulan ke depan terjadi kekosongan. Rapat hari Minggu ini juga kerja DPRD (Banten) untuk memperlihatkan kinerja nya," tegas Asep. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya