Liputan6.com, Jakarta - Perburuan yang dilakukan jajaran Polda Riau selama 3 pekan untuk menangkap Edi Palembang, tersangka penembak Aipda Harianto Bahari, membuahkan hasil. Pria yang sering masuk dan keluar penjara itu akhirnya tewas di Jakarta Barat, Senin (1/12/2014) sekitar pukul 04.00 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum Poldaa Riau Kombes Pol Arief Rachman Hakim menjelaskan, tubuh tersangka Edi tertembus peluru petugas sewaktu akan ditangkap. Saat itu, tersangka mencoba mengambil senjata api dan melawan petugas.
"Tersangka selalu nekat menembak petugas. Karena tak ingin terjadi sesuatu yang buruk, petugas melepaskan tembakan. Tersangka tewas di kawasan Srengseng Sawah Balong, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat," jelas Arief.
Perburuan Edi, jelas dia, dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Unit Jatanras Polda Riau, Satreskrim Polresta Pekanbaru, dan dibantu Jatanras Polda Metro Jaya.
Menurut Arief, penangkapan berawal saat petugas mengendus keberadaan Edi dan 2 temannya di lokasi tersebut. Kemudian, tim gabungan bergerak ke lokasi dan mengepung tersangka.
"Sewaktu penangkapan, tersangka mengambil senjata api dan melawan petugas. Berkaca dari kejadian sebelumnya, petugas terpaksa melepaskan tembakan dan mengenai dadanya. Tersangka langsung tewas di lokasi," ucap Arief.
Sebelum diburu, pria yang bernama lengkap Akradinata itu kabur dari Pekanbaru setelah menembak tewas Aipda Harianto Bahari, anggota Polsek Senapelan, Pekanbaru.
Setelah kejadian, Edi diketahui melarikan diri ke Solok, Sumatera Barat. Kemudian, tersangka berpindah ke Lubuk Linggau, Palembang dan Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
Petugas sempat menggrebek Edi di Jambi, tepatnya di sebuah warung makan. Di sana, ia berhasil kabur setelah terjadi kontak senjata dengan petugas.
"Dari lokasi, kemudian petugas mengendus keberadaanya di Jakarta. Di sanalah penggrebekan terakhir dilakukan dan tersangka tewas di tempat," ucap Arief.
Dalam penangkapan itu, petugas mengamankan 2 rekan Edi, yakni Budi Suman alias Ujang dan Farhan Wijaya. "Petugas juga menyita sepucuk senjata api rakitan Revolver, 6 butir peluru, 5 unit HP, dan 2 dompet.
Edi menembak Aipda Harianto Bahar di kawasan Kulim, Pekanbaru. Edi termasuk buronan yang paling dicari Polsek Senapelan. Sewaktu penggrebekan pada 9 November 2014, Edi menembak Harianto hingga tewas di tempat.
3 Pekan Diburu, Penembak Polisi Pekanbaru Tewas di Jakarta Barat
Tubuh tersangka Edi tertembus peluru petugas sewaktu akan ditangkap. Saat itu, tersangka mencoba mengambil senjata api dan melawan petugas.
Diperbarui 01 Des 2014, 13:38 WIBDiterbitkan 01 Des 2014, 13:38 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pertama di Indonesia, Playtopia Sports Tawarkan Gokart dengan Track Multi Level
Selamat Tinggal Sritex, Terimakasih!
VIDEO: Wali Kota New York di Tengah Belitan Kasus Hukum dan Tekanan Politik
Sritex Resmi Tutup, Pemkab Sukoharjo Sediakan 8.000 Lowongan Kerja untuk Korban PHK
DPR Dorong Pemerintah Gencar Sidak Pasar dan Cegah Spekulan Jelang Ramadan
Memahami Arti Syahadat: Makna dan Pentingnya dalam Islam
Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini, Kesempatan Beli
1.027 Sertifikat Halal Terbit selama 2024, Produk Apa Paling Banyak?
Lebaran Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Catat Jadwal Libur untuk Persiapan Mudik
8 Potret Tamu Artis di Gender Reveal Aaliyah Massaid, Mahalini Curi Perhatian
Free Fire dan Habib Ja’far Hadirkan Ramadan Penuh Kejutan, Apa Saja?
Kenapa Banyak Lulusan Pondok Pesantren Dianggap Tidak Sukses? Ini Jawaban Mencerahkan Gus Baha