Liputan6.com, Pekanbaru - Pengejaran penembak Aipda Harianto Bahar, Edi Palembang, memang tergolong sulit karena melibatkan Polda Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan Metro Jaya, Jakarta. Sebab diduga ada keterlibatan oknum Polda Jambi yang selalu membocorkan aktivitas pengejaran terhadap Edi.
Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arief Rachman Hakim tidak menampik adanya kabar tersebut. Arief tak mau terlibat jauh mengusut itu karena penyelidikannya akan diserahkan ke Polda Jambi.
"Informasi itu memang ada. Kalau soal itu, kita serahkan ke Polda Jambi. Penyelidikannya akan dilakukan di sana. Kalau terbukti, Polda Jambi yang akan menindak," jelas Arief di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru, Senin (1/12/2014).
Menurut Arief, ada oknum di Polda Jambi yang memberi bocoran pergerakan tim gabungan polda ke Edi. Tak ayal, Edi selalu lolos dari penggerebekan di Solok, Sumatera Barat dan di Jalan Lintas Riau-Jambi.
Selain itu, Edi Palembang disebut punya hubungan dekat dengan beberapa oknum polisi di Jambi. Edi diduga membagi hasil kejahatannya dengan petugas di Jambi. Edi juga disebut mendapat peluru senjata dari petugas di Jambi. Begitu juga dengan beberapa senjata yang dimilikinya.
"Edi memang buronan dari Jambi. Kenapa jadi orang yang paling dicari di Riau, karena dirinya menembak Aipda Harianto Bahari di Pekanbaru," jelas Arief.
"Terkait informasi keterlibatan oknum polisi dalam kejahatan yang dilakukan Edi, akan dikordinasikan dengan Polda Jambi. Polda Riau tak punya wewenang menyelidiki anggota di Jambi," tegas Arief.
Edi Palembang tewas dalam penggerebekan di Jakarta Barat, Senin 1 Desember 2014 sekitar pukul 04.00 WIB. Ia mengembuskan nafas terakhir setelah peluru petugas menembus leher dan pinggangnya.
Dalam penggerebekan itu, dua teman Edi, Budi Suman alias ujang dan Farhan Wijaya. "Yang satu merupakan pemilik rumah, tempat Edi menginap. Yang satu lagi, memang bersama Edi sewaktu menyeberang ke Jakarta," ungkap Arief.
Saat ini, kedua temannya masih diperiksa intensif di Polda Metro Jaya. Dugaan sementara, keduanya terlibat beberapa aksi perampokan bersama Edi di sejumlah wilayah. "Dari penggrebekan, petugas menyita. sepucuk senjata api rakitan revolver, senjata laras panjang, enam butir peluru, 5 unit HP dan 2 buah dompet," kata Arief.
Edi menembak Aipda Harianto Bahar di kawasan Kulim, Pekanbaru. Edi termasuk buronan yang paling dicari Polsek Senapelan. Sewaktu penggerebekan pada 9 November 2014, Edi menembak Harianto hingga tewas di tempat. (Ans)
Kerap Lolos, Penembak Polisi Pekanbaru Selalu Dapat Bocoran
Diduga ada keterlibatan oknum Polda Jambi yang selalu membocorkan aktivitas pengejaran terhadap Edi, tersangka pembunuh polisi Pekanbaru.
diperbarui 02 Des 2014, 06:40 WIBDiterbitkan 02 Des 2014, 06:40 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Merebus Jagung Manis untuk Jasuke, Mudah Dicoba di Rumah
Polda Sumut Siapkan Skema Pengaturan Lalu Lintas Libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek
10 Brand Pasta Gigi Tertua di Dunia, Dua Masih Jadi Favorit di Indonesia
Resep Putri Salju Terigu 500 Gram yang Lembut dan Lezat, Kue Favorit saat Lebaran
100 Hari Prabowo-Gibran, Bidang Pertahanan Sudah On The Track?
Manfaat Lemon Menurut Thibbun Nabawi, Bisa Perbaiki Suasana Hati dan Menyehatkan Otak
Pasang PPF di Sini Lalui Proses Detailing dan Coating, Bodi Mobil Dijamin Kinclong
Genjot 3 Juta Rumah, Fahri Hamzah Dorong Hunian Layak Berbasis Komunitas
VIDEO: Dihadiri Prabowo, Begini Penampakan Parade HUT Republik India
Top 3 Tekno: Hacker Incar Layanan Keuangan dan E-commerce di Indonesia Tuai Perhatian
Desa Binaan UMY Hermoyo Edupark Akan Buka saat Libur Lebaran
Zhao Lusi Traktir Penggemar Makan Malam Mewah, Ditopang Tongkat Saat Isi Acara Perdana Sejak Hiatus