Walimurid di Jambi Meninggal Usai Temui Kepala Sekolah

Dari pemeriksaan, polisi membebaskan kepala sekolah karena tidak ada tanda-tanda kekerasan.

oleh Bangun Santoso diperbarui 08 Des 2014, 05:37 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 05:37 WIB
mayat

Liputan6.com, Jambi - Nasib nahas menimpa seorang walimurid siswa MTs Darma Wanita, Kelurahan Selincah, Kecamatan Jambi Timur. Adalah Abdul Hamid (59) dilaporkan meninggal dunia setelah bertemu Kepala MTs Darma Wanita guna mempertanyakan dugaan penganiayaan anaknya, Muhammad Maskur, yang diduga dilakukan oleh seorang petugas tata usaha (TU) berinisial J.

Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (7/12/2014), kejadian ini bermula saat Sabtu pagi Abdul mendatangi sekolah anaknya, guna melunasi uang SPP sebagai syarat ujian. Selain itu, ia sengaja menemui kepala sekolah untuk mempertanyakan dugaan penganiayaan sebagaimana laporan dari anaknya.

Usai bertemu kepala sekolah MTs Darma Wanita, Abdul justru pingsan dan dilarikan ke Puskesmas terdekat. Nahas, nyawa ayah Maskur ini tak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.

"Usai menanyakan kejadian itu, bapak tiba-tiba pingsan dan dibawa ke Puskesmas Selincah," ujar Lina, anak Abdul Hamid yang juga kakak dari  Maskur, Jambi, Minggu (7/12/2014).

Dari pengakuan Maskur, pelaku penganiayaan diduga adalah J. Dia juga mengaku saat menganiaya dirinya banyak saksi yang melihat.
 
Sementara Kapolsek Jambi Timur AKP Jauhari mengatakan, terkait meninggalnya Abdul, pihaknya telah memeriksa kepala sekolah terkait. Dari pemeriksaan, polisi membebaskan kepala sekolah karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara, Abdul meninggal akibat serangan jantung.

Meski tidak terbukti adanya kekerasan, Lina selaku perwakilan dari pihak keluarga menyatakan akan melaporkan dugaan penganiayaan yang dialami Muhammad Maskur.

"Kami sekeluarga sepakat akan melaporkan dugaan penganiayaan ini ke kepolisian untuk mencari keadilan," kata Lina. (Rmn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya