Jenazah Ibu Guru Korban Perampokan Tiba di Kampung Halaman

Tiba di rumah duka di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas, jenazah ibu guru Risatanti disambut pihak keluarga dengan tangis histeris.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Des 2014, 13:39 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 13:39 WIB
Guru-Hamil-Dibunuh
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bayumas - Kedatangan jenazah ibu guru korban perampokan di Pekalongan, tiba di kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (8/12/2014), begitu jenazah ibu guru Ristanti tiba di rumah duka di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas, pihak keluarga langsung menyambut dengan tangis histeris.

Bahkan 2 pengantar jenazah terpaksa digotong keluar dari mobil ambulans karena pingsan. Tangisan pun kembali meledak, Saat pembungkus jenazah dibuka.

Setelah disemayamkan jenazah Guru SD Negeri Kraton Pekalongan 3 yang tengah hamil 8 bulan itu kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat. Ibu Guru Ristanti tewas di Pekalongan tempat perantauannya mengajar, sementara sang suami tinggal di Banyumas.

Ristanti ditemukan tak bernyawa di tempat kosnya di Jalan Teuku Umar, Pasir Sari, Pekalongan Barat pada 6 Desember malam. Berdasarkan autopsi Polda Jawa Tengah (Jateng), penyebab korban tewas akibat lemas kehabisan oksigen karena mulutnya dibungkam.

Sementara itu, di jari korban ditemukan luka. Kuat dugaan luka tesebut dilakukan seseorang yang mengambil paksa cincin sang ibu guru. Selain perhiasan emas seperti cincin dan kalung, sepeda motor dan laptop milik korban juga raib.

Polisi hingga kini masih menyelidiki kejadian ini  dan motif pembunuhan pun masih misteri. (Mar/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya