Liputan6.com, Jakarta - Transformasi gagasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai sukses menciptakan banyak kemanfaatan bagi masyarakat luas. Keberadaannya mampu membuat kinerja BUMN meningkat begitu pesat.
Baca Juga
Tokoh Muda Muslim, Zulfahmi Jamba menuturkan bahwa Erick Thohir sukses mentransformasikan gagasannya yang inovatif, sehingga mampu membuat BUMN semakin produktif dan berkembang.
Advertisement
"Erick Thohir sukses melakukan transformasi terhadap BUMN,” katanya kepada wartawan, Minggu (1/1/2022).
Tak hanya itu, Erick Thohir juga dinilai sebagai salah satu menteri yang konsisten bekerja optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi yang diluncurkan Erick Thohir mulai dari program KUR, Mekaar, Makmur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund, Santripreneur, Pesantrenpreneur, Pertashop, Rumah BUMN hingga PaDi BUMN dinilai berdampak besar bagi kemaslahatan umat.
“Sehingga para BUMN tersebut mampu menunjukan kinerja yang positif," tutur Zulfahmi.
Terbukti melalui transformasi gagasan Erick Thohir, laba BUMN mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Pendapatan BUMN konsisten meningkat dari Rp13 triliun menjadi Rp124 triliun. Bahkan di kuartal III 2022, laba BUMN sudah tercatat sebesar Rp155 triliun.
Laba BUMN Tembus Rp155 T di Kurtal III 2022
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan laba konsolidasi BUMN mencapai Rp155 triliun (belum diaudit) hingga triwulan III 2022 yang menunjukkan hasil positif atas kinerja transformasi BUMN.
"Artinya, sudah terjadi konsolidasi, efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari Antara, Senin (5/12/2022).
Erick menjelaskan laba BUMN secara konsolidasi sebesar Rp155 triliun itu meningkat dari laba konsolidasi pada tahun 2021 yang sebesar Rp125 triliun dan meroket dari capaian tahun 2020 yang hanya Rp13 triliun.
Capaian tersebut pun dinilainya turut mendorong kontribusi BUMN bagi negara berupa pajak, bagi hasil, dividen dan PNBP.
"Sampai kuartal III 2022, untuk tiga tahun terakhir pada saat COVID-19, kontribusi total BUMN mencapai Rp1.198 triliun kepada negara yang terdiri dari pajak, bagi hasil dan dividen. Artinya lebih tinggi Rp68 triliun dari kumulatif tiga tahun (2017-2019) yang sebesar Rp1.130 triliun," ungkapnya.
Erick menjelaskan laba konsolidasi BUMN pada triwulan III 2022 sejatinya lebih besar, yakni mencapai Rp209 triliun karena adanya laba hasil restrukturisasi Garuda Indonesia yang mencapai Rp54 triliun.
"Kita hanya bicara laba yang cash, karena kalau yang cash dan non cash digabungkan jadi tinggi sekali padahal tahun depan belum tentu ada yang non cash sebesar ini," ujarnya.
Erick menambahkan, kinerja BUMN juga terlihat dari performa BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menyebut jika dibandingkan dengan sektor swasta, capital gain emiten BUMN mencapai 8,2 persen dengan cummulative dividend mencapai 9,8 persen.
Advertisement