Liputan6.com, Pangkalan Bun - Tan hana wighna tan sirna atau Tak ada rintangan yang tak dapat dihadapi. Semboyan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut ini terpatri begitu kuat dalam misi kemanusiaan pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (2/1/2015), bergabung dengan TNI Angkatan Udara dalam Komando Badan SAR Nasional (Basarnas), pasukan penyelam elite ini harus melawan angin kencang dan ombak yang tak ramah.
Satu per satu jenazah diangkat dengan tali ke dek kapal setinggi lebih dari 15 meter di tengah angin dingin berkecepatan sekitar 20 knot. Tantangan terberat tim evakuasi gabungan adalah cuaca. Mereka harus cermat dan teliti agar waktu evakuasi lebih efisien.
Advertisement
Jenazah yang telah siap pada akhirnya diangkut helikopter di atas ketinggan 5.000 kaki menuju Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, posko utama pencarian dan penyelamatan korban pesawat AirAsia QZ8501.
Butuh sedikitnya 6 hingga 7 tahapan agar jenazah para korban pesawat AirAsia QZ8501 sampai ke keluarga dan bisa disemayamkan. Itulah misi kemanusiaan yang penuh dengan perjuangan. (Vra/Ans)