Liputan6.com, Pangkalan Bun - Tim penyelam gabungan TNI AL kembali menyusuri bawah laut di lokasi penemuan puing pesawat AirAsia QZ8501 di utara Laut Jawa pagi ini. Langkah ini menyusul penemuan benda diduga kuat ekor pesawat di dasar laut pada Rabu siang kemarin. Penyelaman ini dilakukan untuk memastikan sekaligus observasi ekor pesawat dan pencarian jenazah.
"Utamanya mencari saudara-sudara kita di ekor pesawat," ujar Komandan SAR Laut Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K saat berbincang dengan Tim Penyelam Cari Jasad Penumpang di Ekor AirAsia QZ8501, di KRI Banda Aceh, Perairan Laut Jawa, Kamis (8/1/2015) pagi.
Pantauan Liputan6.com, pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB, tim penyelam yang terdiri dari pasukan Denjaka, Kopaska, Taifib dan Dislambair itu tengah menyiapkan peralatan selam. Dari mulai tabung oksigen, tambang, hingga perahu karet.
Penyelaman ini memang dilakukan bergantian yang dibagi beberapa tim penyelam. Setiap tim berjumlah 15 penyelam yang diangkut menggunakan perahu karet masing-masing 5 penyelam ke lokasi penemuan puing AirAsia.
Sementara itu, kondisi cuaca pagi ini terlihat mendung, meski pun pada malam hari langit terang bulan dan penuh bintang. Kecepatan angin pagi ini 20 knot. Sedangkan kecepatan arus 2-3 knot, tinggi gelombang 2-3 meter. Cuaca siang ini diperkirakan sedikit mendung.
Hingga kini, total sudah 41 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. 39 Di antaranya sudah menjalani identifikasi mendalam oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Sedangkan jenazah penumpang AirAsia yang berhasil diidentifikasi mencapai 24 penumpang. Berikut nama-namanya:
Shiane Josal (45) wanita, Tony Linaksita (42) laki-laki, Lim Ean Koeun (61), Yongki Jou (53) laki-laki, Wismoyo Ario Prambudi (24), Stevie Jie (10), Juanita Limantara (30), Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Khairunisa Haidar Fauzi, Kevin Alexander Soetjipto, Themeji Theja Kusuma, dan Hendra Gunawan Syawal.
Kemudian ada Indra Yulianto (51) laki-laki, Hindarto Halim (61) laki-laki, Jou Brian Youfito (19) laki-laki, Ratri Sri Andriani (30) wanita, Ruth Natalia Made Puspita Sari (26) wanita, Jou Christine Yuanita (62) wanita, Soetikno Sia, Rudy Soetjipto (54) laki-laki, Nico Giovani (17) laki-laki, Indah Ju Liangsih (44) wanita, Stevanie Yulianto (14) wanita.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu lepas landas dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat. Pesawat itu terdiri dari 155 orang penumpang dan 7 kru. (Rmn/Riz)
Tim Penyelam Cari Jasad Penumpang di Ekor AirAsia QZ8501
Penyelaman ini dilakukan untuk memastikan sekaligus observasi ekor pesawat dan pencarian jenazah.
diperbarui 08 Jan 2015, 07:34 WIBDiterbitkan 08 Jan 2015, 07:34 WIB
Para penyelam saat melakukan persiapan di kapal KN SAR 101 Purwerejo di Pelabuhan Kumai, Kalteng, Kamis (1/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menanam Semangka: Panduan Lengkap dari Pembibitan hingga Panen
Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan: Panduan Lengkap
Cara Menanam Tanaman Hidroponik: Panduan Lengkap untuk Pemula
Cara Melacak HP Hilang dalam Keadaan Mati: Panduan Lengkap 2024
Wamendagri Bima Arya: Hak Pilih Pemilih Marjinal di Pilkada Serentak 2024 Harus Dijamin
Deskripsi adalah Penggambaran Objek Secara Rinci dan Jelas
Cara Mengirim Yasin untuk Orang yang Sudah Meninggal: Panduan Lengkap
4 Zodiak yang Berambisi Menjadi Terkenal di Tempat Kerja, Kamu Termasuk?
Tanggapan Budayawan Sugi Lanus Tentang Rencana Prabowo Jadikan Bali The New Singapore dan Hong Kong: Pariwisata Bali Tidak Korbankan Alam
Makna Mendalam di Balik Upacara Ngaben Dalam Tradisi Bali
Klasemen Liga Champions 2024/2025: Liverpool Masih Perkasa, Real Madrid Melorot
Sego Cawuk, Menu Sarapan Favorit Warga Banyuwangi yang Kaya Gizi