Operasi Kamtibmas di Lokasi Prostitusi, 35 Preman Diringkus

Selain menemukan senjata tajam yang berceceran, polisi juga menemukan narkoba, kondom, dan sperma.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 12 Jan 2015, 10:44 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2015, 10:44 WIB
Operasi Kamtibmas di Lokasi Prostitusi, 35 Preman Diringkus
Operasi Kamtibmas di Lokasi Prostitusi, 35 Preman Diringkus (Liputan6.com/Moch Harus Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan Polres Jakarta Utara bersenjata lengkap, menggerebek tempat prostitusi liar di pinggir rel dekat Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penggerebekan di daerah yang dikenal dengan sebutan Pela-pela berlangsung pada Senin (12/1/2015) dinihari.

Dari lokasi, petugas berhasil mengamankan 35 preman, 13 senjata tajam (sajam), 1,5 gram sabu dan 106 amplop ganja. Mereka yang terjaring merupakan preman dan pria hidung belang tanpa identitas.

"Kawasan Pela-pela merupakan salah satu lokasi rawan gangguan kamtibmas. Lokasi rawan kriminalitas, kita sambangi. Patroli skala besar ini merupakan operasi yang dilakukan pada saat-saat tertentu, untuk memaksimalkan kegiatan patroli rutin yang dilakukan personil. Mereka yang terbukti melakukan tindak pidana kita proses,” kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol M Iqbal di lokasi.

Tim gabungan berjumlah 188 personil, secara bersamaan bergerak terpisah menyisir kawasan sepanjang Pela-Pela, mulai di belakang Terminal Tanjung Priok, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Bandengan Penjaringan sampai Stasiun Kampung Bandan Pademangan.

Di lokasi prostitusi liar Pela-pela, operasi dadakan sempat membuat panik pengunjung yang sedang asik menikmati alunan house music dari dalam café remang-remang. Mereka langsung kabur begitu melihat petugas merengsek masuk menyisir perlintasan rel kereta api. Preman dan pria hidung belang yang berusaha kabur langsung diamankan dan digeledah.

Mayoritas pengunjung ternyata tidak memiliki tanda pengenal. Bahkan, seorang pria hidung belang kedapatan membawa pisau di balik bajunya dan langsung diamankan. Saat menyisir kolong gerbong kereta api, polisi menemukan 13 sajam jenis badik, samurai, clurit, parang, dan pisau yang berceceran. Pemiliknya sengaja membuang senjata tajam tersebut karena panik saat melihat polisi.

Di lokasi, polisi juga menemukan ganja 106 amplop, sabu 1,5 gram, 2 bong (alat isap sabu) dan puluhan kondom yang belum digunakan. Benda-benda itu berceceran di pinggir rel kereta. Petugas juga sempat menemukan satu baskom kecil berisi kondom dan sperma. Mereka yang terjaring langsung dibawa ke Mapolres Jakarta Utara untuk didata.

Iqbal mengatakan, operasi yang berlangsung sejak pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB, menyasar pelaku kejahatan jalanan, balapan liar, perjudian, dan narkoba.

Iqbal mengatakan, dalam operasi di 6 kawasan di Jakarta Utara, 150 preman dan pelaku kriminalitas berhasil diringkus. Dari jumlah tersebut 82 orang merupakan preman, 41 Pak Ogah, 15 penjudi, 3 membawa sajam, 3 melakukan perampasan, dan 6 terlibat narkoba.  

"Operasi premanisme ini setiap hari dan malam kami lakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Mereka yang tidak melakukan kriminalitas kami lakukan pembinaan berkoordinasi dengan Dinas Sosial," tandas Iqbal. (Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya