Liputan6.com, Jakarta Gunung Merapi memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tak hanya potensi alamnya yang eksotis tapi juga kulinernya yang patut dicoba. Salah satunya adalah Wedhang Gedang atau minuman pisang.
Bagi yang belum pernah mencoba sekilas sama dengan kolak pisang. Namun ternyata berbeda. Dari segi rasa, wedhang gedang cenderung agak pedas dan menyegarkan. Minuman khas ini memang cocok jika dinikmati kondisi dingin seperti di puncak Merapi.
Minuman dari pisang yang dicampur dengan rempah-rempah lalu diseduh dengan air panas. Panut, putri pertama Mbah Maridjan yang jualan wedhang gedhang sejak 1983 lalu menceritakan, minuman ini menjadi primadona para pendaki. Saat itu dirinya menjual wedhang gedang di rumah ayahnya di lereng Merapi.
"Saya menjual wedhang gedhang semenjak saya jualan tahun 1983 di atas rumah bapakku, Mbah Maridjan. Saya melayani anak pendaki gunung yang suka minum wedhang gedang. Sebagian anak pendaki itu mintanya ya wedhang wedhang sampai sekarang," ujar Panut, Rabu (21/1/2015).
Panut menjelaskan, awalnya ide berjualan wedhang gedang justru berasal dari para pendaki gunung Merapi. Saat itu para pendaki ingin mencoba wedhang gedang dan terus sampai sekarang.
Warung Bu Panut bisa ditemukan di area parkir Kinahrejo di Ngrangkah, Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Panut menjual wedhang gedang seharga Rp 5 ribu perporsi. "Waktu itu kan jualannya di rumahnya bapak (Maridjan) di atas sana karena tempatnya bapak pos pendakian jadi melayani orang pendaki, SAR DIY," ujarnya.
Minuman ini memang mempunyai cita rasa yang khas. Panut menjelaskan cita rasa itu datang dari rempah-rempah yang ada di wedhang gedang.
Rempah- rempah itu terkadung dalam gula jahe yang dibarengkan dengan pisang dan air panas.
Gula jahe ini baru ada sejak tahun 2010. Sebelumnya wedhang gedang disajikan dengan gula putih. Sejak menggunakan gula jahe citarasa wedhang gedang menjadi lebih kuat dan beraroma.
"Dulu belum ada yang dari gula jahe hanya gula putih. Sejak erupsi 2010 warga membuat gula jahe. Karena rasa pedasnya enak, pelangan minta gula jahe," ujar Panut.
Gula jahe dibuat oleh warga lereng Merapi tanpa bahan pengawet. Gula jahe ini pun kerap dijadikan buah tangan. Satu kemasan gula jahe dibanderol Rp 15 ribu. Panut menjelaskan, gula jahe ini pun bisa tahan sampai 3 bulan.
"Gula jahe itu diberi tambahan daun jeruk purut, cengkeh, serai yang buat orang sini tanpa bahan pengawet. Satu bungkus Rp 15 ribu," tambah dia. (Ein)
Nikmatnya Wedhang Gedang Buatan Anak Mbah Maridjan
Panut, putri pertama Mbah Maridjan jualan wedhang gedhang sejak 1983. Minuman itu tenar di kalangan pendaki Merapi.
diperbarui 21 Jan 2015, 15:50 WIBDiterbitkan 21 Jan 2015, 15:50 WIB
Advertisement
UPDATE TERBARU
Lihat Semua- 06 Januari, 12:41 WIBNamanya Jadi Sorotan, Publik Keliru Jika Anggap Shin Tae-yong sebagai 'Pelatih Serakah' di Timnas Indonesia
- 06 Januari, 12:40 WIBPengganti Shin Tae-yong usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Bakal Diumumkan 12 Januari 2025
- 06 Januari, 12:35 WIBProfil Shin Tae-yong: Panen Prestasi saat Melatih, Bantu Timnas Indonesia Capai Babak Gugur Piala Asia
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pengganti Shin Tae-yong usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Bakal Diumumkan 12 Januari 2025
350 Kata Sifat dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya
Tiga Pemain Asia yang Diminati Klub-klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Kevin Diks
Resep Sempol Ayam Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah
Resep Masak Ayam Kecap Lezat dan Praktis untuk Hidangan Keluarga
Profil Shin Tae-yong: Panen Prestasi saat Melatih, Bantu Timnas Indonesia Capai Babak Gugur Piala Asia
VIDEO: SPPG Palmerah Siap Distribusikan Makan Bergizi Gratis ke 11 Sekolah
Fungsi CCTV: Manfaat dan Cara Kerja Sistem Keamanan Modern
Resep Wonton, Panduan Lengkap Membuat Hidangan Lezat Khas Tiongkok
Copot Shin Tae-yong, PSSI Harus Bayar Pesangon Segini
Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun, Hidangan Lezat dan Praktis
Resep MPASI Terbaik untuk Tumbuh Kembang Optimal Bayi