Liputan6.com, Surabaya - Jenazah Djarot Biantoro, penumpang AirAsia QZ8501 yang terdeteksi Tim Disaster Victim Identification (DVI) diserahkan ke pihak keluarga. Jasadnya teridentifikasi melalui metode primer gigi dan tato bunga di lengan kanan serta melekatnya jam tangan merek Rolex.
Jenazah Djarot diberangkatkan menuju Malang, Jawa Timur, sekitar pukul 16.55 WIB, Senin (26/1/2015). Penyerahan jenazah yang dilakukan secara tertutup tersebut dilakukan Tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Tim DVI menyerahkan jenazah dengan label nomor B 066 kepada pihak AirAsia dan selanjutnya pihak AirAsia menyerahkannya kepada pihak keluarga.
Baca Juga
Jasad pria berusia 53 tahun ini teridentifikasi Tim DVI pada hari 30 pencarian pesawat AirAsia. Dari teridentifikasinya jenazah Djarot Biantoro, maka total jenazah yang hingga saat ini sudah berhasil teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga sebanyak 54 jenazah.
Dengan rincian jenazah berjenis kelamin perempuan sebanyak 33 jenazah, dan 21 jenazah berjenis kelamin laki-laki.
Saat ini Tim DVI masih menyisakan 15 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang saat ini masih dalam proses pendalaman rekonsiliasi.
Advertisement
Pesawat AirAsia yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda pada Minggu 28 Desember 2014, pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang di pesawat Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis. (Mvi/Yus)