Poin-poin Penting Hasil Kunjungan Jokowi di Filipina

Kunjungan bilateral Jokowi ke Filipina itu bagian dari upaya pemerintah RI meningkatkan hubungan baik dengan sesama negara anggota ASEAN.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Feb 2015, 01:47 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 01:47 WIB
Poin-poin Penting Hasil Kunjungan Jokowi di Filipina
Kunjungan bilateral Jokowi ke Filipina itu bagian dari upaya pemerintah RI meningkatkan hubungan baik dengan sesama negara anggota ASEAN.

Liputan6.com, Manila - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Benigno S Aquino III di Istana Malacanang, Manila, Senin 9 Februari 2015. Presiden mengungkapkan, kunjungan bilateralnya tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan hubungan baik dengan sesama negara ASEAN. Kunjungan itu, juga untuk meningkatkan kerjasama kedua negara yang telah terjadi dengan baik.

"‎Kunjungan ini merupakan kunjungan kewarganegaraan pertama saya, ke Filipina,  ini juga sekaligus kunjungan perkenalan sesuai dengan tradisi ASEAN," ujar Jokowi usai melakukan pertemuan tersebut di Istana Malacanang, Kota Manila, Senin (9/2/2015).

Jokowi mengungkapkan ada beberapa agenda penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Di antaranya mengenai wilayah perbatasan, kerja sama politik, hukum dan keamanan, perlindungan warga negara Indonesia, kerjasama ekonomi, kerja sama di bidang pendidikan dan hubungan antarmasyarakat.

"Dan terkait perbatasan, kita sepakat untuk segera memulai perundingan batas kontinen, kemudian meninjau kembali perjanjian lintas batas 1975 dan perjanjian patroli perbatasan 1975," ucap Jokowi.

Untuk pembahasan dalam bidang politik hukum dan keamanan, Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat untuk menjalin kerja sama dalam bidang pemberantasan narkoba dan penanggulangan bencana. "Selain itu juga membahas mengenai pengadaan Alutsista dari Indonesia bagi Filipina, lalu kerja sama di bidang maritim dan mekanisme kerja sama trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina dalam penanganan nelayan Bajo," papar Jokowi.

Untuk bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam), Jokowi turut memberi apresiasi terhadap Filipina yang dianggap telah memperlakukan para TKI Indonesia maupun pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di negara tersebut. "Tidak hanya itu, pemerintah Filipina juga melindungi warga negara keturunan Indonesia di Filipina," kata Jokowi.

Terkait kerja sama di bidang ekonomi, Jokowi mengatakan, Filipina dan Indonesia telah sepakat untuk meningkatkan volume perdagangannya hingga dua kali lipat pada tahun 2016 mendatang. "Kita juga ingin mengundang investasi di bidang maritim, di bidang perikanan, di bidang energi dan ingin mendorong kerja sama di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, farmasi dan perdagangan antara BUMN kita," urai dia.

Dan satu lagi bidang kerja sama yang dibahas, yaitu mengenai kerja sama pendidikan dan hubungan masyarakat. Terkait dengan bidang tersebut, Jokowi mengatakan, ke depan hubungan kerja sama antara lembaga pendidikan seperti lembaga perguruan tinggi maupun sekolah kejuruan yang telah terjadi hingga saat ini akan terus ditingkatkan.

"Kita juga ingin meningkatkan kerja sama pendidikan dua arah melalui sisters school, university to university, pertukaran guru dan siswa serta beasiswa bagi warga negara Filipina di Filipina selatan," tandas Jokowi. (Ans)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya