Liputan6.com, Manila - Penjaga Pantai Filipina mengerahkan sejumlah kapal patrolinya pada Minggu (12/1/2025) untuk mengusir kehadiran kapal patroli China yang mereka sebut tengah berusaha "mengubah status quo yang ada" di Laut China Selatan.
Beijing mengklaim sebagian besar jalur perairan strategis tersebut meskipun ada putusan pengadilan internasional tahun 2016 yang menentangnya.
Advertisement
Baca Juga
Pada Minggu (12/1) terjadi bentrokan atau kebuntuan yang menegangkan antara kapal-kapal Filipina dan Tiongkok.
Advertisement
Komodor Jay Tarriela, juru bicara Penjaga Pantai Filipina, mengatakan bahwa kapal-kapal patroli China ini mendekati wilayah perairannya dengan jarak 111 kilometer di sebelah barat pulau utama Filipina, Luzon, dikutip dari Japan Today, Senin (13/1/2025).
"Tujuan mereka adalah untuk menormalkan pengerahan semacam itu, dan jika tindakan-tindakan ini tidak diketahui dan tidak ditentang, itu akan memungkinkan mereka untuk mengubah status quo yang ada," katanya dalam sebuah pernyataan.
Ia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Manila telah mengerahkan kapal penjaga pantai ke daerah tersebut untuk menantang patroli China yang "melanggar hukum".
Ia mengatakan, pengerahan pasukan itu bertujuan untuk memastikan patroli China tidak menjadi hal yang biasa, dan perilaku intimidasi ini tidak berhasil mereka lakukan.
Tarriela mengatakan, penjaga pantai China mengerahkan tiga kapal dari pangkalannya di Guangdong dan Hainan ke perairan Filipina antara 30 Desember dan 11 Januari.
Konfrontasi Laut China Selatan telah memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyeret Amerika Serikat, sekutu keamanan lama Manila, ke dalam konflik bersenjata dengan Tiongkok.