Terpidana Mati 'Bali Nine' Lukis Wajah Jokowi?

Pekan lalu, seorang sahabat bernama Lizzie Love membeli 2 lukisan karya Myuran Sukumaran di Lapas Kerobokan, Denpasar.

oleh Rizki GunawanDewi Divianta diperbarui 15 Feb 2015, 14:45 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2015, 14:45 WIB
Lukisan Jokowi karya Myuran Sukumaran
Lukisan Jokowi karya Myuran Sukumaran (News.com.au)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu terpidana mati dari kelompok gembong narkoba 'Bali Nine', Myuran Sukumaran, dilaporkan melukis wajah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Myuran melukis wajah Jokowi jelang eksekusi mati yang kemungkinan bakal dihadapi warga Australia tersebut dalam waktu dekat.

Lukisan itu dipasang oleh media Australia News.com.au dalam artikel bertajuk 'Why Indonesia doesn’t care about Australia’s objection to the death penalty' Sabtu 14 Februari 2015. Pada deskripsi di bawah foto lukisan wajah Jokowi, media negeri kanguru itu menuliskan 'Talented ... A painting Myuran Sukumaran did of President Joko Widodo.'

Dalam lukisan dengan perpaduan warna coklat, putih, hitam, krem, dan kuning tersebut terlihat wajah Jokowi. Tak diketahui pasti, kapan dan di mana Myuran yang merupakan warga Australia berdarah India itu melukisnya. Juga tak diketahui apa makna dari lukisan wajah Presiden ke-7 RI tersebut.

Namun pria 34 tahun itu baru-baru ini diketahui banyak menghabiskan waktunya untuk menyalurkan hobinya yakni melukis di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali.

Pekan lalu, seorang sahabat bernama Lizzie Love membeli 2 lukisan karya Myuran. Lukisan pertama menggambarkan wajah Myuran sendiri dan yang kemudian mendeskripsikan wajah seorang terpidana bernama Maria.



Kabarnya, dana hasil penjualan lukisan itu disumbangkan Myuran untuk biaya pengobatan napi bernama Maria yang menderita kanker.

Kepala Lapas Kerobokan Sudjonggo mengaku tidak mengetahui apa saja yang dilukis Myuran Sukumaran di penjara tersebut. Dia juga belum bisa memastikan apakah Myuran melukis wajah Jokowi di Lapas Kerobokan atau tidak. "Saya tidak tahu, tapi bukan berarti tidak ada (lukisan wajah Jokowi), karena saya tidak pantau," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com di Denpasar, Minggu (15/2/2015).

Dia menambahkan, pengamanan di Lapas Kerobokan hingga saat ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Belum ada upaya pengetatan penjagaan. "Pengamanan masih biasa, tidak ada yang berlebih."

Myuran Sukumaran bersama seorang terpidana mati 'Bali Nine' lainnya, yakni Andrew Chan, kemungkinan bakal dieksekusi Kejaksaan Agung RI dalam waktu dekat, setelah Presiden Jokowi menolak grasi keduanya.

Pemerintah Australia saat ini tengah berupaya keras melobi Pemerintah Indonesia untuk memberikan pengampunan atau keringanan bagi kedua warganya tersebut. Namun Jokowi menegaskan, tak ada pengampunan bagi pelaku kejahatan narkoba. Sebab Indonesia tengah dalam kondisi darurat narkoba.

Myuran Sukumaran dan Andrew Chan merupakan anggota dari komplotan Bali Nine -- sebutan yang diberikan media massa kepada sembilan orang Australia yang ditangkap pada 17 April 2005 di Bali, Indonesia, dalam usaha menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram dari Indonesia ke Australia.

Kesembilan orang tersebut adalah Andrew Chan -- disebut pihak kepolisian sebagai 'godfather' kelompok tersebut, Myuran Sukumaran, Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tach Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush dan Martin Stephens. Setelah menjalani serangkaian banding, 7 anggota Bali Nine yang merupakan WN Australia, menjalani hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara. (Riz/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya