Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi batal melantik Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri. Politisi PDIP Dwi Ria Latifa menilai, PDIP tetap mendukung Pemerintah Jokowi, namun jika ada kebijakan yang mengindikasikan pelanggaran konstitusi, PDIP akan bersikap kritis.
"Pada prinsipnya kita, PDIP kan partai hukum. Pak Jokowi kader PDIP, jadi PDIP mengkritisi tujuannya menjaga Presiden. Kita tetap mendukung pemerintah. Kita kawal agar tak melanggar konstitusi. Kita melihatnya (keputusan Jokowi batal lantik Budi Gunawan) lebih ke sistem ketatanegaraan," ucap Ria di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015).
Dwi Ria mengatakan, mengatakan kunjungannya sore ini ke rumah Megawati sekadar berbincang santai. "Bicara-bicara berbagai hal, santailah," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Ria keluar dari rumah Megawati sekitar pukul 18.30 WIB. Sementara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laolly beserta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani yang datang sekitar pukul 18.00, masih berada di dalam rumah berpagar putih tersebut.
Presiden Jokowi memutuskan untuk mengganti kandidat calon Kapolri. Dia memutuskan untuk membatalkan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan dan mengusulkan pengangkatan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai pengganti calon Kapolri.
Selanjutnya Jokowi menyiapkan jabatan baru untuk Budi Gunawan. "Saya memutuskan Saudara Komjen Pol Budi Gunawan untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi Polri agar makin profesional dan dipercaya masyarakat," kata pria yang akrab disapa Jokowi ini di Istana Merdeka. (Mvi/Yus)
PDIP: Kami Mengkritisi Presiden untuk Menjaganya
Jokowi memutuskan untuk membatalkan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan dan mengusulkan Komjen Pol Badrodin Haiti.
diperbarui 18 Feb 2015, 20:48 WIBDiterbitkan 18 Feb 2015, 20:48 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?
Polri Mulai Penyelidikan Dugaan Pidana Kasus Pagar Laut
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Pintu Pintu Surga', Tayang 13 Februari 2025
Mengenal Nebula Tarantula, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang
Sepak Terjang Sosok di Balik Penyelundupan 15 WNA Bangladesh ke Australia
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 1 Februari 2025
Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu di Sangihe, Warga Diminta Waspada
Heboh Kecoak Diduga Ditemukan di Bika Ambon Rp100 Ribu Ci Mehong, Klarifikasinya Dianggap Playing Victim
Bukan karena Tumbal Proyek, Inilah Alasan Mengapa Jembatan Golden Gate Bridge Berdiri Kokoh
Modus Guru Ngaji di Tangerang Cabuli 20 Murid Laki-laki
Imam Merasa Batal Wudhu, Haruskah Makmum Mengulang Sholat? Buya Yahya Menjawab
Modus Promo Liburan Gratis ke Singapura, Bea Cukai Batam Ungkap Perjokian IMEI iPhone Selundupan