Duo Bali Nine Siap Hadapi Eksekusi Mati dengan Senyuman

Kedua terpidana mati itu menunjukkan kesiapannya dengan tersenyum manis saat dijemput kejaksaan dan kepolisian.

oleh Dewi Divianta diperbarui 04 Mar 2015, 13:13 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2015, 13:13 WIB
Merasa Sudah Tobat, Terpidana Mati Bali Nine Kecewa Grasi Ditolak
PN Denpasar menolak permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan kedua kalinya oleh terpidana mati Bali Nine.

Liputan6.com, Bali - Kedua terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan siap untuk dieksekusi. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali, Nyoman Putra Surya mengatakan, kedua terpidana mati tersebut kini juga telah tiba di Nusakambangan.

Nyoman menuturkan, kedua terpidana mati itu menunjukkan kesiapannya dengan tersenyum manis saat tim penjemput yang berasal dari kejaksaan dan kepolisian menghampirinya.

"Saat diajak masuk ruangan bertemu Kapolda, Wagub dan pemimpin lainnya, dia malah senyum-senyum," kata Nyoman Putra di LP Kerobokan, Rabu (4/3/2015).

Bahkan menurut Nyoman, keduanya seperti tidak memiliki beban atau tekanan menjelang akhir hidupnya. Nyoman melanjutkan, tidak ada ada perlakukan yang istimewa kepada duo terpidana mati 'Bali Nine' itu. Keduanya diborgol tangannya ke depan. Tidak ada penutup kepala atau perlakuan khusus lainnya.

"Keduanya terlihat begitu siap menghadapi eksekusi mati. Tak ada raut wajah ketakutan pada mereka (Myuran dan Andrew)," ungkap Nyoman.

Namun, Jaksa Agung HM Prasetyo belum menyebutkan kapan pastinya 2 warga negara Australia‎ dan napi lainnya yang dipindahkan ke Nusakambangan dieksekusi.

"‎Kita lihat lagi laporan terakhir di lapangan seperti apa, saya juga akan cek, selalu kita cek setiap saat, yang pasti sudah dievakuausi duo Bali Nine dari Kerobokan ke Nusakambangan," ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Ia men‎gatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Kemenkumham mengenai persiapan teknis jelang eksekusi mati.

"Kita harus siapkan regu tembaknya. Setiap terpidana mati 1 regu 13 orang. Lokasi tempat eksekusinya, koordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai kesiapan mereka," kata dia.

Prasetyo menjelaskan, selama di Nusakambangan, duo napi Bali Nine akan mendapatkan pengawalan khusus dari aparat kepolisian dan pihak lapas. Selain itu, pihak keluarga masih dapat menjenguk mereka selama di Nusakambangan.

"Kalau saat-saat ini, masih boleh. Selama belum diisolasi. Nanti ada saat-saat terakhir di mana kontak dengan pihak lain sudah dibatasi.‎ Dan selama di perjalanan hingga tiba di sana, tentu ada yang mengawal mereka, mereka ini kan bukan pelancong biasa," kata mantan politisi Partai Nasdem itu.

Ia mengatakan, pihak lapas baru akan mengisolasi duo Bali Nine beberapa jam sebelum eksekusi dilakukan. "Itu nanti hitungan jam. Beberapa jam sebelum eksekusi, disetop (keluarga untuk menjenguk). Namun untuk hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan dari pihak lapas," ucap HM Prasetyo. (Mhs/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya