Panglima TNI: Pohon Jadi Tameng Prajurit di Perbatasan

Selain itu, menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, hasil pengolahan buah kemiri ini mampu menjadi bahan bio diesel.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Mar 2015, 01:32 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2015, 01:32 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menanam pohon kemiri sunan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. (Puspen TNI)

Liputan6.com, Pontianak - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menanam pohon kemiri sunan di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.

Acara bertema 'Membangkitkan Motivasi dan Budaya Menanam Pohon Kemiri Sunan dalam Rangka Membangun Ekosistem Hutan Yang Mantap Guna Mengurangi Dampak Pemanasan Global serta Sebagai Sumber Energi Terbarukan' ini dihadiri pula oleh 40 perwakilan negara sahabat penghasil minyak dan sejumlah pemerhati lingkungan. Mereka pun turut menanam pohon kemiri sunan, masing-masing 1 pohon.

"Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat fokus terhadap lingkungan hidup dan krisis yang akan terjadi antara lain krisis energi, air dan lingkungan. Dan dampaknya sangat buruk terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, apabila hal itu tidak ditangani secara benar," papar Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (7/3/2015) malam.

Untuk itu, imbuh Moeldoko, TNI bersama Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta Asia Pasific R-20 bekerja sama dalam penanaman pohon kemiri sunan (KS 100 Bio Fuel).

"Terutama dalam rangka membangun ekosistem hutan dan mengurangi dampak pemanasan global, serta untuk membangun semangat menanam bukan menebang kepada masyarakat luas. Selain itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat sekitarnya dan menciptakan ketahanan energi bagi bangsa Indonesia," papar Moeldoko.

Di sisi lain penanaman pohon ini juga mempunyai nilai strategis untuk TNI. "Karena hutan pohon kemiri sunan dapat sebagai tameng atau perlindungan terhadap prajurit (di perbatasan) apabila diserang musuh. Selain berguna untuk ketahanan pangan, hasil pengolahan buah kemiri ini mampu menjadi bahan bio diesel yang nantinya mampu digunakan warga sekitar dan pasukan TNI di wilayah perbatasan," tutur Panglima TNI.

Hal senada juga diungkapkan Special Envoy of President Seychelles for ASEAN Nico Barito yang merupakan Direktur Asia-Pasifik R-20. Ia mengatakan kemiri sunan merupakan tanaman yang berasal dari Filipina yang memiliki ketahanan hidup sampai dengan 75 tahun dan di umur 5 tahun sudah mulai produktif. Serta, cukup baik pada berbagai kondisi lahan yang bijinya dapat menghasilkan minyak sebagai bahan baku bio diesel, sehingga sangat cocok dibudidayakan di wilayah tropis Indonesia.

Penanaman pohon kemiri sunan (KS) di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya di area seluas 5.000 hektare sebagai upaya penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan serta pencegahan pemanasan global. Serta, sebagai tahap awal menanam 12.300 batang bibit KS, 200 bibit grafiting KS, dan 25 kilogram benih KS.

Turut hadir dalam acara di wilayah perbatasan tersebut antara lain Gubernur Kalimantan Barat Cornelius, Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Sumedy, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI B. Agus Margono, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Toto R Soedjiman dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya