Ulama Yordania: ISIS Seperti Drakula Pengisap Darah

Syeikh Ali menegaskan, jihad dengan pemikiran brutal dan buruk ini menyesatkan. Hal ini sudah mencoreng agama Islam.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Mar 2015, 12:24 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2015, 12:24 WIB
Ilustrasi ISIS Iraq (2)
Ilustrasi ISIS Iraq

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok radikal ISIS mengeksekusi tawanan dari berbagai negara. Eksekusi direkam dan videonya disebar ke dunia maya. Ulama asal Yordania Syeikh Ali Ibnu Hasan menilai, perbuatan ISIS seperti drakula pengisap darah.

"‎Kita melihat apa yang mereka lakukan jauh dari tabiat manusia yang normal yang diciptakan Tuhan. Pimpinan mereka mengatakan bahwa memperoleh kemuliaan hanya dengan pedang dan menumpahkan darah, dan tidak berlangsung dengan dakwah atau damai. Ini bukti kebuasaan mereka, mirip seperti drakula pengisap darah," kata Syeikh Ali, dalam International Conference on Terorism and ISIS, di Jakarta, Senin (23/3/2015).

‎Syeikh Ali juga menyampaikan, tindakan orangtua yang membawa anak-anaknya bergabung dengan ISIS merupakan suatu kesalahan. Sebab, apa yang akan dilakukan ISIS adalah mendidik anak-anak ke arah yang salah.

‎"Ada orangtua yang membawa anak mereka gabung ISIS, orangtua ini bodoh mereka tidak tahu kasih sayang, dan tidak tahu hak-hak keluarga terciderai akibat mereka, mereka harus paham, apa yang dilakukan adalah kedurhakaan terhadap Tuhan," tutur dia.

‎Syeikh Ali menegaskan, jihad dengan pemikiran brutal dan buruk ini menyesatkan. Hal ini sudah mencoreng agama Islam.

"Allah berfirman, bahwa mereka yang paling sesat itu adalah mereka yang melakukan kesesatan namun mereka anggap itu baik. Kita lihat petinggi ISIS. Bahwa mereka ini memiliki pemikiran negatif," pungkas Syeih Ali.

Pilot tempur Yordania Moaz al-Kasasbe dieksekusi ISIS dengan cara yang keji. Tindakan brutal ISIS terhadap Letnan Moaz al-Kasasbeh membuat Raja Yordania, Raja Abdullah II murka. Raja Yordania Abdullah menyatakan, akan terus melawan ISIS. (Mvi/Mut)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya