Liputan6.com, Karanganyar - Demo menentang ISIS dimulai dengan long march dari Masjid Agung Karanganyar, Jawa Tengah hingga ke depan rumah dinas bupati. Aksi itu diikuti massa dari beberapa organisasi, yaitu Pemuda Anshor, Majelis Tafsir Al Quran, Pemuda Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, dan Mafia Sholawat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (5/4/2015), massa menyerukan 4 pernyataan sikap. Sikap itu di antaranya menolak dan tidak memberi kesempatan ISIS berkembang di Indonesia dan siap memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya radikalisme. Bupati Karanganyar Juliyatmono yang ikut berorasi dalam unjuk rasa menyebut ISIS tidak mencerminkan ajaran Islam yang benar.
Di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, polisi menggelar razia terhadap orang, barang, maupun kendaraan yang akan memasuki Bali. Untuk memperketat razia, Polres Jembrana juga mengerahkan anjing pelacak guna membantu polisi memeriksa barang bawaan penumpang di dalam bus.
Advertisement
Menurut polisi, pemeriksaan ketat itu dilakukan guna mengantisipasi masuknya paham radikal ke Bali oleh oknum-oknum jaringan ISIS. Dalam razia ini, polisi tidak menemukan orang maupun barang yang mencurigakan. Namun polisi tetap akan melakukan pemeriksaan secara ketat selama 24 jam di Pelabuhan Gilimanuk.
Selain di pelabuhan, pemeriksaan ketat juga dilakukan di sepanjang jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk. (Vra/Mut)