Menlu Retno: 100 WNI dari Yaman Tiba di Tanah Air Senin

Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk mengevakusi WNI dari Yaman.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Apr 2015, 17:38 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2015, 17:38 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gejolak di Yaman masih belum ada tanda-tanda akan berakhir. Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk mengevakuasi warganya yang masih berada di negara paling selatan Semenanjung Arab tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, ada 218 warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Yaman. Mereka rencananya segera dipulangkan secara bertahap.

"Mereka dipulangkan pada Sabtu (11 April), Senin (13 April), dan Selasa (14 April)," kata Retno di Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2015).

Retno mengatakan, tim telah berhasil mengevakuasi 933 WNI dari Yaman. Namun hingga Jumat 10 April 2015, tercatat baru 775 WNI yang sudah tiba di Indonesia.

Pemerintah, lanjut dia, akan mengirim pesawat TNI Angkatan Udara ke Yaman untuk mengevakuasi WNI di sana. "Insya Allah akan datang ke Tanah Air pada Senin (13 April 2015) dengan mengangkut 90 sampai 100 WNI," ucap Retno.

Dia menyatakan ada WNI yang tidak dapat dievakuasi lantaran berbagai sebab. Seperti keamanan wilayah, kendala transportasi, atau yang bersangkutan memang tidak mau kembali ke Tanah Air.

"Misalnya di wilayah Aden (Yaman Selatan), ada 17 WNI di sana. Tapi tingkat keamanannya sangat rawan, meski begitu kita akan terus berusaha, termasuk bekerja sama dengan negara lain," ungkap dia.

"WNI kita ada di dua daerah di wilayah timur, tapi kita terkendala dengan transportasi, karena itu kita evakuasi bertahap," tambah Retno.

Menurut dia, pemerintah akan berupaya mengungsikan WNI dari negara itu demi keselamatan mereka. Namun begitu, Kemlu tak bisa memaksa WNI untuk ikut dalam evakuasi.

"Tapi kita nggak akan memaksa kalau yang bersangkutan tidak mau. Yang jelas, kita akan berusaha memberi pengertian terkait keselamatannya," tandas Retno. (Ant/Ali/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya