BNP2TKI: Insya Allah TKI Siti Zaenab Meninggal Khusnul Khatimah

Kepala BNP2KTI Nusron Wahid mendoakan Siti Zaenab meninggal dalam kondisi khusnul khatimah atau dengan baik.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 15 Apr 2015, 13:28 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 13:28 WIB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan jemaah melakukan salat gaib untuk TKI Siti Zaenab (Liputan6.com/BNP2TKI)

Liputan6.com, Bangkalan - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid mengunjungi rumah duka tenaga kerja Indonesia (TKI) Siti Zaenab yang dieksekusi mati Pemerintah Arab Saudi atas kasus pembunuhan terhadap majikan.

Di rumah duka yang terletak di Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, Nusron mendoakan Siti Zaenab meninggal dalam kondisi khusnul khatimah atau dengan baik.

"Insya Allah khusnul khatimah. Jenazahnya dimakamkan di Baqi' dan disalatkan di Masjid Nabawi. Insya Allah dakhalal jannah (masuk surga)," ujar Nusron dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Syarifudin dan Halimah selaku perwakilan keluarga Siti Zainab menangis tersedu-sedu mendengar doa Nusron yang didampingi rombongan BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

"Kami datang untuk menyampaikan kabar atas eksekusi Zaenab. Atas nama pemerintah menyampaikan duka yang mendalam. Sekaligus menguatkan hati keluarga, agar bersama-sama mendoakan dan mengikhlaskan Zaenab, agar beliau tenang di sisi-Nya. Amin," kata Nusron sambil terbata-bata menahan tangisan.

Begitu suasana sudah agak tenang, Nusron pun mengajak warga sekitar dan memimpin salat gaib untuk almarhumah Siti Zainab. "Mari kita salati jenazah secara gaib dan kita doakan untuk almarhumah."

Menurut Nusron, Pemerintah RI sudah berusaha keras memperjuangkan nasib Siti Zaenab binti Duhri Rupa sejak kejadian pembunuhan tahun 1999. Namun pihak keluarga korban tidak memaafkan, sehingga eksekusi mati dilakukan. Berdasarkan ketentuan hukum di Arab Saudi, segala keputusan tergantung pihak keluarga korban.

"Kami sudah berupaya. Tiga presiden mulai Gus Dur, Pak SBY dan Pak Jokowi sudah kirim surat ke Raja Arab Saudi. Kita sudah rayu keluarga. Kita tawarkan diyat (uang tebusan) juga. Masih tidak mau. Terus kita gimana lagi?" kata dia.

Pihak keluarga, baik Halimah maupun Syarifudin mengaku ikhlas atas wafatnya Zaenab. "Dua minggu lalu, kami difasilitasi pemerintah Indonesia bisa bertemu Ibu (Siti Zaenab). Kami sih berharap bisa dimaafkan. Tapi kalau sudah dieksekusi mau gimana lagi? Kami ikhlas, semoga khusnul khotimah," ujar Halimah. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya