Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Bumi yang jatuh pada 22 April diperingati di seluruh Indonesia termasuk Yogyakarta. Di kota gudek itu, perayaan Hari bumi dilakukan dengan cara mengkritisi pembangunan Apartemen dan hotel di sana.
"Kota Yogyakarta sudah menjadi perebutan banyak pihak. Bahkan kepentingan itu membuat pembangunan hotel dan apartemen semakin merajalela dan tak terkendali," ungkap narasumber, Sosiolog UGM Suharko dalam acara peringatan refleksi kritis Jogja Sold Out di Fakultas Fisipol UGM, Rabu 22 April 2015.
Â
"Secara fisik ruang terbuka hijau kita semakin berkurang, setiap hari semakin padat, dan ketika dominasi finasial, kekuasaan menguat. Maka inilah yang terjadi," tambah dia.
Hal senada juga diungkapkan aktivis Jogja Asat, Dodok Putra Bangsa melihat dominasi kepentingan itu membuat pertumbuhan hotel dan apartemen di daerah Kota Yogyakarta dan Sleman menjamur. Akibatnya berbagai masalah timbul mulai dari lahan terbuka dan masalah utama manusia yaitu air.
"Padahal air ini masalah krusial, orang tidak bisa hidup tanpa air. Sementara pembangunan hotel dan apartemen menyedot banyak air dan membuat sumur-sumur warga kering," ungkapnya.
Dodok menyebutkan, jika ada 67 hotel yang sudah siap dibangun di Yogyakarta khususnya Sleman dan Kota Yogya. Dodok khawatir pembangunan bedar bedaran itu akan membuat sumur milik warga di kampung kampung menjadi kering.
"Ada kejadian sumur hotel dicabut izinnya, setelah itu sumur warga yang kering jadi ada airnya lagi, ini bukti. Saya kan juga khawatir kalau Yogya kekeringan. Beringin di alun-alun jadi kering, kuda-kuda jadi kurus, kan jadi jelek kalau untuk foto," kata Dodok.
Sementara itu, ekonom dan penulis buku Ekonomi Hijau Francis Wahono menyatakan pembangunan besar besaran ini harus ditata. Sebab jika tidak ditata dengan matang, maka Yogyakarta bisa menjadi comberan besar.
Ia menyatakan, Yogyakarta berdasarkan lokasinya merupakan cekungan besar yang di kelilingi deretan gunung api seperti Gunung Slamet, Sindoro, Sumbing, Ungaran, Merbabu dan Merapi. Sehingga segala pembangunan kota harus ditata dengan benar.
"Kalau pembangunan Yogya tidak terkontrol, Yogyakarta yang awalnya cekungan raksasa bisa jadi comberan besar," ujar Dodok. (Tnt)
Yogya Kritisi Pembangunan Hotel & Apartemen Saat Hari Bumi
Hari Bumi yang jatuh pada 22 April diperingati di seluruh Indonesia termasuk Yogyakarta.
diperbarui 23 Apr 2015, 08:07 WIBDiterbitkan 23 Apr 2015, 08:07 WIB
Hari Bumi adalah sebuah gerakan untuk mengajak orang agar peduli terhadap bumi dan lingkungan hidup kita.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Unggahan IG Story Selebgram Agnes Jennifer Isyaratkan Bakal Cerai dengan Sang Suami
VIDEO: KLH Segel Lahan Reklamasi di Perairan Bekasi
Bantu Amorim, Manchester United Tunjuk Pelatih yang Pernah Tangani Pelari Muhammad Zohri
Dongkrak Produksi Minyak, Indonesia Perlu Contek Cara AS
350 Caption yang Bagus untuk Pacar Bikin Baper
Potret 6 Artis Mualaf Rayakan Imlek 2025, Larissa Chou Kompak dengan Keluarga
Indonesia dan Thailand Luncurkan Logo Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik
Tari Busak Baku, Cerminan Identitas Budaya Suku Dayak Lundayeh
Apa itu Etika: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya dalam Kehidupan
Bertemu Menteri UEA, Prabowo Bahas Kerja Sama Energi hingga Perumahan
Garena Delta Force Starfall Season Dirilis, Apa Saja Konten Barunya?
VIDEO: 2 Minggu Lagi Jelang Konser The Script di Jakarta dan Surabaya