3 Dari 5 Anak yang Ditelantarkan di Cibubur Terkena Infeksi

Sulung dari 5 bersaudara tersebut menjerit-jerit histeris ketika melihat banyak awak media menyorot kamera ke arahnya.

oleh Audrey Santoso diperbarui 19 Mei 2015, 16:06 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 16:06 WIB
Anak Korban Orangtua Penelantar Dalam Perlindungan Kemensos
Polisi dari Polda Metro Jaya memeriksa 11 orang saksi terkait kasus penelantaran 5 anak di bawah umur oleh orangtuanya sendiri di Cibubur.

Liputan6.com, Jakarta Lima anak yang ditelantarkan pasangan suami istri UP (45) dan NS (42) menjalani pemeriksaan fisik di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Selasa siang ini. Mereka diperiksa oleh dokter spesialis anak dan hasilnya, 3 anak terkena infeksi.

"Tiga dari 5 anak itu sakit dan sudah dilakukan terapi. Namun mereka tidak memerlukan rawat inap, hanya rawat jalan," kata Kepala Bagian Pelayanan dan Perawatan Medis RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Yayok Witarto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/5/2015).

Masih kata Yayok, sakit yang diderita ketiga anak tersebut adalah infeksi yang disebabkan asupan gizi buruk.

"Sakitnya infeksi, namun kita tidak bisa spesifik menjelaskan infeksi apa. Infeksi terjadi karena kondisi anak menurun, sehingga mudah terserang virus. Bisa disebabkan oleh makanannya atau gizinya yang buruk," sambung Yayok.

Dia menambahkan, RS Polri akan membentuk tim dokter yang juga terdiri dari seorang psikolog untuk pemeriksaan lanjutan. Kelima anak tersebut akan menjalani pemeriksaan psikologis.

"Untuk sementara baru ditangani 1 dokter. Ke depannya akan ada, kan ada pemeriksaan psikologis," ujar Yayok.

Pantauan Liputan6.com, kelima anak yang ditelantarkan orangtuanya itu keluar dari ruang pemeriksaan RS Polri dengan didampingi 5 orang dari Rumah Aman SOS Children Jakarta Timur dan penyidik Polda Renakta Polda Metro Jaya. Sulung dari 5 bersaudara tersebut menjerit-jerit histeris ketika melihat banyak awak media menyorot kamera ke arahnya. Ia bersembunyi di balik badan wanita yang mendampinginya.

"Nggak mau difoto," ujar si sulung sambil berjalan ke arah mobil.

Tangisan si sulung menyita perhatian pengunjung rumah sakit yang sedang berjalan di koridor depan. Bisik-bisik para pengunjung pun terdengar.

"Itu anak yang ditelantarin orangtuanya. Kasihan ya, banyak orang mau punya anak nggak bisa," kata salah seorang pengunjung rumah sakit.

Meskipun si sulung histeris, namun keempat adiknya terlihat lebih tenang. Bahkan D tampak gembira dan tak mengacuhkan sorotan kamera. Ia melambaikan tangan dari balik mobil sedan yang membawanya pulang. (Mvi/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya