Alasan Jokowi Tunjuk 9 Srikandi Jadi Pansel KPK

Proses seleksi anggota pansel langsung dilakukan Jokowi dengan melihat latar belakang dan kemampuan dari nama-nama yang diusulkan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 21 Mei 2015, 10:34 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 10:34 WIB
Jokowi Gelar Sidang Kabinet Paripurna Terkait Persiapan Lebaran
Presiden Jokowi bersama Wapres Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5). Rapat tersebut membahas beberapa hal seperti persiapan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menunjuk 9 perempuan sebagai Pantia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK. Apa alasan Jokowi menunjuk 9 srikandi dalam Pansel KPK?

"‎Jadi kalo ketemunya semuanya perempuan ya kemudian pertanyaannya sama saja, kalau ketemunya laki-laki semua. Kalau cowok semua enggak bertanya," kata Menteri Sekretaris Kabinet (Mensesneg) Pratikno usai mendampingi Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Menurut mantan Rektor UGM itu, Jokowi tidak mempunyai alasan lain selain masalah integritas dan kompetensi yang dimiliki masing-masing anggota Pansel. Proses seleksi anggota pansel itu langsung dilakukan Jokowi dengan melihat latar belakang dan kemampuan dari nama-nama yang diusulkan kepadanya.

"Ini masalah kompetensi, integritas,dan juga keberagaman keahlian. Beliau memilih dari calon-calon yang dipilih banyak pihak," ucap Pratikno.

Untuk menentukan nama-nama tersebut, beber Pratikno, Presiden menampung puluhan nama yang diusulkan berbagai pihak. Ada puluhan nama yang sampai di meja Jokowi, dan nama-nama itu dilihat satu persatu berdasarkan integritas, latar belakang, dan kemampuan masing-masing bidangnya.  

"Daftarnya dari 40-an. Yang bisa dilakukan dari daftar-daftar itu, beliau membaca profilnya, setelah prosesnya panjang, 2 minggu terakhir akhirnya memutuskan nama-nama itu," jelas dia.

Pratikno mengatakan, Presiden sangat berharap, nama-nama Pansel yang telah ia tunjuk tersebut dapat langsung bekerja untuk memilih orang yang dapat membentuk institusi KPK sebagai lembaga penegak hukum yang berwibawa.

‎"Pansel bekerja, semangatnya bukan semata-mata berhenti memilih orang, tapi memilih orang yang akan dibawa ke DPR, sebagai bagian upaya untuk mmembentuk KPK sebagai lembaga negara yang berwibawa, jaga kewibawaan lembaga negara lain, melalui pengembangan pemerintahan yang bersih," ujar dia.

"Sekaligus KPK yang bersinergi dengan kepolisian dan kejaksaan Agung. Ini penting upaya kita untuk cegah korupsi secara komprehensif," tutup Pratikno. ‎ (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya