Liputan6.com, Jakarta - DPR akan menyediakan area terbuka di kompleks parlemen yang disebut 'Alun-alun Demokrasi'. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai, peresmian alun-alun demokrasi DPR, yang bertujuan untuk menampung aksi demonstrasi masyarakat, sebagai modus belaka.
"Saya kira hanya modus saja, itu alasan paling tepat untuk menipu akal sehat publik. Saya tidak melihat ada perubahan positif dalam berhubungan dengan konstituen," kata peneliti Formappi Lucius Karus, di Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Peneliti Formappi lainnya, Tommy Legowo mengatakan, DPR justru makin membentengi diri terhadap masyarakat. Ia menyesalkan keberadaan pengamanan dalam (Pamdal) DPR menjadi batas pemisah antara masyarakat dan anggota dewan.
"Kita tahu kalau Pamdal itu selalu yang pertama (jadi batas pemisah). Masyarakat mau bertemu anggota dewan harus lewat Pamdal dulu," ujar dia.
Selain mengkritisi pembangunan alun-alun demokrasi, Formappi juga memberikan kritik terhadap wacana pembangunan Gedung DPR. Ia menuturkan pola pikir DPR saat ini sudah keliru.
"Saya lihat ada cara pikir keliru dari DPR terkait upaya mereka untuk perbaiki kinerja DPR. Konsep berpikir DPR mulai dari penataan atau pembaruan fasilitas jadi mewah baru pikir bagaimana kerja dan jalankan fungsinya, itu cara pikir salah," tandas Lucius.
Alun-alun demokrasi akan dibangun di sisi kiri Kompleks Parlemen. Para pimpinan DPR hadir dalam acara peresmian tersebut. Hadir pula Sekjen DPR Winantuningtyastiti dan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono. (Mvi/Ali)
Formappi: Alun-alun Demokrasi Hanya Modus DPR
Formappi juga memberikan kritik terhadap wacana pembangunan Gedung DPR.
Diperbarui 21 Mei 2015, 18:13 WIBDiterbitkan 21 Mei 2015, 18:13 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Zodiak yang Bakal Memperoleh Keuntungan Besar di Akhir April 2025
Mengenal Sapomie Acek Ameng, Kuliner Legendaris di Bogor
Cari Striker Murah, Manchester United Lirik Pemain yang Pernah Sakit Jantung
Daftar Bank Sentral yang Borong dan Jual Emas Terbanyak di Dunia
7 Halte Transjakarta Lokasi Stasiun Pengisian Air Minum Gratis, Bantu Tekan Volume Sampah Plastik
Temui Ketua DPRD Jatim, Koalisi Difabel Minta Perda Disabilitas Segera Direvisi
Ganjil Genap Jakarta Berlaku Kamis 17 April 2025, Cek Kendaraan yang Boleh Melintas Hari Ini
Lama Tak Tertangani, Lubang Jalan di Negara Ini Berubah Jadi Perkebunan Pisang Mini
Putusan Cerai dengan Baim Wong, Paula Verhoeven Terima Hasilnya: Akhir Sebuah Kisah
Kalah Lagi dari Arsenal, Real Madrid Tersingkir
Apple Mau Latih AI Tanpa Akses Data Pengguna, Bagaimana Caranya?
Top 3: Tengkulak Lenyap Lewat Koperasi Desa Merah Putih, Harga Pangan Lebih Murah?