Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan ada peluang bagi wanita untuk menjadi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut dia, tidak ada diskriminasi antara pria dan wanita dalam menjabat sesuatu.
"Boleh-boleh saja (wanita jadi Komisioner KPK). Kita kan enggak membedakan laki atau perempuan," tutur JK di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Peluang wanita makin besar, lanjut JK, dengan terpilihnya 9 perempuan sebagai Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK. ‎Mereka dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis 21 Mei lalu.
Tak hanya wanita, JK juga mengatakan Komisioner KPK‎ bisa juga diisi oleh pensiunan TNI. Namun, sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, TNI aktif tidak boleh terikat dalam lembaga negara.
"Kita sangat berterimakasih bahwa TNI itu bereformasi dan nyatakan tekadnya untuk tidak dwifungsi sejak 2000. Karena itu boleh saja TNI atau mantan militer aktif untuk aktif, tapi harus pensiun dulu," tegas JK. (Ado)
JK: Wanita dan Pensiunan TNI Bisa Jadi Komisioner KPK
Peluang wanita makin besar, lanjut JK, dengan terpilihnya 9 perempuan sebagai Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK.
diperbarui 24 Mei 2015, 07:46 WIBDiterbitkan 24 Mei 2015, 07:46 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kasus Pencurian Modus Ketuk Pintu, Polisi Tangkap 2 Pelaku
Arti Mimpi Mati: Makna dan Tafsir Lengkap
Beda Cap Cay dan Cap Jae yang Unik, Ketahui Bahan, Bumbu, dan Rasa
16 Jenis Burung Eksotis dan Langka yang Hanya Bisa Ditemukan di Kepulauan Galapagos
Makna Mendalam Lagu 'I Can Do It with a Broken Heart' oleh Taylor Swift
Tak Banyak yang Tahu, Ini Cara Mengolah Buah Mahkota Dewa agar Efektif untuk Asam Urat
Konsisten Layani dan Berdayakan UMKM, BRI Catakan Laba Bersih Rp60,64 Triliun
Liverpool Masih Anggap Penting Darwin Nunez
Arti Mimpi Digigit Ular dalam Islam: Tafsir dan Makna Spiritual
Rahasia Bika Ambon Bersarang Sempurna: Panduan Lengkap dari Pemula hingga Ahli
Jaksa Bui Penikmat Kredit BUMN Bernilai Rp8 Miliar, Cuma Mampu Bayar Rp23 Juta
Wakil Ketua DPR Apresiasi Pemerintah Tak Pangkas Anggaran Bansos: Keputusan Tepat