Ahok: Pimpin Jakarta Tak Perlu Pintar

Tak mudah bagi Ahok untuk membangun kota besar seperti Jakarta. Bukan hanya kecerdasan yang diperlukan, tapi juga kekuatan otot.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Jun 2015, 18:19 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 18:19 WIB
Ahok-Djarot Kompak Resmikan HUT Kota Jakarta ke-488
Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama meresmikan serangkaian kegiatan peringatan HUT Ibu Kota ke-488 di Taman Fatahillah, Jakarta, Minggu (31/5/2015). Tema peringatan HUT ke-488 yakni, Jakarta modern, kreatif, dan berbudaya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tak mudah memang membangun kota besar seperti Jakarta. Bukan hanya kecerdasan yang diperlukan, tapi juga kekuatan otot. Setidaknya itulah penilaian Gubernur Ahok.

Pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu menilai, memimpin Jakarta juga membutuhkan keberanian dalam mengeksekusi sesuatu.

"Jadi, saya tidak perlu lagi pintar, yang penting latihan otot saja dan saya senang karena sekarang saya lebih berat badannya, banyak ototnya. Hahaha," celetuk Ahok saat acara New Cities Summit di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Melarat Sampai Konglomerat

Kecerdasan dan kekuatan otot, menurut Ahok, sangat diperlukan karena banyak kepentingan yang harus diperjuangkan di Jakarta. Belum lagi mereka yang berbenturan kepentingan dengan pembangunan Jakarta.

"Tantangannya itu diri kita sendiri, berani mengeksekusi atau tidak karena kepentingannya terlalu banyak di Jakarta, dari oknum melarat sampai konglomerat," ucap dia.

Misalnya saja, soal kelakuan para pegawai negeri sipil (PNS) yang sering menunda pekerjaan. Kesabaran dan keberanian menjatuhkan sanksi tentu sangat diperlukan seorang pemimpin.

Belum lagi soal cacian dari masyarakat yang belum puas dengan kondisi Jakarta saat ini. Sebut saja, macet, banjir, bus terbakar, dan lamanya pelayanan.

"Makanya, kami menyambut baik penyelenggaraan New Cities Summit yang terus menyoroti kota-kota di dunia, termasuk Jakarta," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya