Liputan6.com, Jakarta - Cuaca Jakarta pada hari ini, Minggu (9/3/2025), diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir dari pagi hingga sore hari. Demikian prakiraan cuaca hari ini.
Melansir dari Antara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca pagi hari di seluruh Jakarta yang terdiri dari Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan, dan Pusat, akan turun hujan ringan. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Seribu pada Minggu pagi sudah diguyur hujan disertai petir.
Advertisement
Baca Juga
Pada siang harinya pun seluruh Jakarta masih diguyur hujan ringan kecuali di Kabupaten Kepulauan Seribu pada siang hari berawan tebal.
Advertisement
Beranjak sore hari, wilayah Jakarta masih diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara yang diprakirakan berawan tebal.
Sementara pada Minggu malam, seluruh wilayah DKI Jakarta berawan tebal.
Hujan berintensitas ringan merupakan curah hujan yang kurang dari 2,5 mm per jam, sedangkan hujan intensitas sedang yaitu hujan yang lebih dari 5-10 mm per jam.
Pada hari yang sama suhu udara di Jakarta diprakirakan berada pada kisaran minimum 24 derajat hingga 28 derajat celcius.
Sedangkan kecepatan angin seluruh Jakarta berada pada 4-8 kilometer per jam.
BMKG Prediksi Cuaca Pekan Depan Masih Ekstrem
Direktur Meteorologi Publik dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani meluruskan, pihaknya belum memberi informasi peringatan dini cuaca ekstrem untuk tanggal 11 - 20 Maret 2025. Menurut dia, hal yang dimaksudkan dalam pemberitaan beberapa hari terakhir baru sebatas prediksi cuaca pada dasarian II bulan Maret.
"Tanggal 11-20 di bulan Maret, wilayah Jabodetabek bagian selatan (khususnya Bogor) masih memiliki potensi hujan dengan kategori menengah-tinggi. Namun demikian, cuaca ekstrem diperkirakan masih tetap berpotensi terjadi hingga April," kata Andri dalam pesan tertulis diterima, Sabtu (8/3/2025).
Andri menyebut, sebagian besar wilayah Indonesia pada bulan Maret-April akan mulai memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Seiring dengan transisi ini, potensi cuaca ekstrem diperkirakan mulai menurun secara bertahap.
"Pada periode peralihan atau pancaroba, masyarakat tetap perlu mewaspadai potensi cuaca sesaat yang kerap terjadi, seperti hujan lebat dalam durasi singkat," ungkap Andri.
Advertisement
Perlu Diwaspadai
Andri pun mencatat, hal lain yang juga perlu diwaspadai masyarakat adalah adanya angin kencang dan puting beliung, hujan es dan petir.
"Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena dapat membahayakan aktivitas di luar ruangan," wanti dia.
Andri memastikan, dalam antisipasi bencana hidrometeorologi, BMKG secara aktif memberikan peringatan dini cuaca kepada masyarakat dan kementerian atau lembaga terkait juga pemerintah daerah sebagai langkah antisipasi terhadap potensi hujan lebat di Jabodetabek.
Selain itu, BMKG terus memantau dan memperbarui prakiraan cuaca secara berkala berdasarkan perkembangan terkini dinamika atmosfer.
Andri berharap, dengan pendekatan ini masyarakat dan pihak berwenang dapat merespon secara cepat dan tepat untuk penyelamatan diri atau mengurangi resiko korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
"Peringatan dini cuaca mulai diberikan sejak seminggu sebelum kejadian, hingga tiga jam sebelum kejadian. Media yang digunakan dalam mendesiminasikan informasi peringatan dini juga beragam, mulai dari sosial media, website resmi, aplikasi infoBMKG, whatsapp group dengan stakeholder dan media, hingga SMS Blast. Hal ini ditujukan agar informasi peringatan dini yang diberikan diterima dengan luas, baik oleh mitra BMKG maupun oleh masyarakat," dia menandasi.
