Kepala BNPT: Ikuti ISIS Sama Saja Hancurkan Islam

Para remaja diminta menjauhi paham radikal ISIS.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 11 Jun 2015, 09:47 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2015, 09:47 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih terus diwaspadai pemerintah Indonesia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution menegaskan menjalankan ajaran ISIS sama saja dengan menghancurkan wajah Islam.

"ISIS adalah masalah internal mereka di negaranya dan tidak ada hubungannya dengan Indonesia. Kalau ingin mengikuti kelompok ini sama saja menghancurkan Islam dan akan terjadi peperangan di antara umat Islam. Apa itu yang dinamakan jihad," kata Saud Usman Nasution dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Saud menambahkan, perkembangan paham radikal khususnya ISIS saat ini telah menyasar para anak-anak muda untuk direkrut menjadi anggotanya. Ia pun mengingatkan kepada para pemuda, khususnya remaja untuk menjauhi paham-paham yang berbau radikal.

"Jangan sampai terhasut oleh ajakan yang tidak jelas dan jangan ada lagi remaja untuk melakukan kegiatan radikal yang mengarah pada terorisme, seperti apa yang dilakukan kelompok aksi teror selama ini," tandas Saud.

Bila pemerintah Indonesia berusaha memperkuat 'benteng pertahanan' dari paham ISIS, hal berbeda dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Presiden Barack Obama memutuskan untuk mengirim 450 instruktur militer ke Irak untuk membantu melatih dan menjadi konsultan bagi pasukan lokal untuk memerangi kelompok radikal ISIS.

Menurut pernyataan Gedung Putih, Presiden Barack Obama membuat keputusan itu setelah adanya permintaan dari Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi.

"Personel ini akan bekerja membangun kemampuan pasukan Irak, termasuk pejuang suku setempat, untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk merencanakan, memimpin, dan melakukan operasi terhadap ISIS di Anbar," kata pernyataan itu seperti dikutip Reuters.

Langkah ini bertujuan untuk memungkinkan pasukan Irak --yang terdiri dari relawan dan sebagian besar dari suku Sunni untuk mengintegrasikan diri ke dalam tentara Irak-- merebut kembali wilayah yang direbut ISIS.

Hingga kini ISIS telah menguasai kota kedua Irak yaitu Mosul serta Kota Tadmur di Suriah dan tetangganya kota kuno Palmyra. (Alv/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya