Liputan6.com, Jakarta - Kematian tragis yang dialami bocah Angeline masih menjadi pusat perhatian. Sepanjang Kamis 11 Juni kemarin, berita tentang perkembangan kasus pembunuhan Angeline serta cerita semasa hidupnya paling banyak dicari pembaca.
Cerita tentang masa-masa bahagia yang pernah dirasakan Angeline menjadi yang paling kerap dibaca. Disusul kemudian oleh kabar dari hasil pemeriksaan polisi kalau ibu angkat Angeline punya kecenderungan psikopat. Demikian pula dengan kisah saat Angeline diadopsi ketika baru berusia 3 hari.
Top 5 News Selengkapnya:
1. Masa-masa Bahagia Angeline
Di balik kematiannya yang mengenaskan dan tragis, Angeline pernah mengecap masa-masa bahagia bersama keluarga angkatnya.
Wajah-wajah dengan senyum tersungging itu diabadikan dalam sejumlah potret yang diunggah keluarga lewat Fanpage Facebook 'Find Angeline - Bali's Missing Child'. Di akun itu tampak foto-foto Angeline sejak bayi hingga duduk di bangku sekolah, seperti dikutip Liputan6.com pada Rabu (10/6/2015).
Dalam salah satu foto, bocah yang ditemukan meninggal di halaman rumahnya, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali itu terlihat dalam gendongan sang bunda angkat, Margaretha Magawe.
Selengkapnya...
2. Hasil Tes Kejiwaan, Ibu Angkat Angeline Psikopat
Angeline, bocah berusia 8 tahun yang hilang sejak 16 Mei 2015 ditemukan dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margaretha Megawe di Jalan Sedap Malam No 26 Sanur, Denpasar, Bali pada Rabu 10 Juni. Dalam kasus pembunuhan tersebut, Margaretha dan 2 kakak angkat Angeline diperiksa polisi. Dan, mantan satpam rumah ibu angkatnya, Agus ditetapkan sebagai tersangka.
Ibu angkat Angeline, Margaretha Megawe juga dites kejiwaan oleh psikiater yang ditunjuk Polresta Denpasar yaitu Lely Setyawaty pada hari ini, Kamis (11/6/2015). Hasilnya, Margaretha Magawe merupakan psikopat, seseorang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang.
"Ibu Margaretha terbukti seorang psikopat. Keterangan lengkapnya biar pihak kepolisian yang menyampaikan ya," kata Lely saat dihubungi Liputan6.com di Denpasar.
Selengkapnya...
3. 4 Lilit Tali dan Barbie di Autopsi Angeline
Kapolresta Denpasar menetapkan mantan satpam rumah keluarga Magawe bernama Agus sebagai tersangka pembunuh Angeline. Sebab Agus mengaku memperkosa dan membunuh bocah yang duduk di kelas 2 SDN 12 Sanur, Bali itu.
Usai ditemukan di halaman belakang rumah, jenazah Angeline langsung dibawa ke ruang jenazah RS Sanglah dan tiba sekitar pukul 14.00 WITA.
Pukul 14.30 WITA dilakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah bocah usia 8 tahun itu. Autopsi dipimpin oleh Kepala Instalasi Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi Sp. F dan disaksikan oleh Kabid Dokkes Polda Bali dr Felix Sangkalia dan Kasat Reskrim Polresta Denpasar.
Hasil pemeriksaan awal terhadap Angeline, tim forensik menemukan puluhan luka di tubuh bocah mungil itu. Sadis.
Selengkapnya...
4. Tidurlah yang Nyenyak Angeline...
Raung tangisan memecah sore di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali. Sejumlah guru SDN 12 Sanur terperanjat mengetahui bocah asuhannya itu sudah tidak bernyawa, terkubur memeluk boneka Korea di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margaretha Magawe.
Padahal, mereka berharap Angeline bisa kembali bersekolah dan menikmati hidup.
Selasa 9 Juni 2015, para guru ini menggelar ritual sembahyang bersama di pura depan rumah Angeline. Wali kelas Angeline, Putu Sri Wijayanti, mengaku mendengar suara lirih khas Angeline memanggil, "Maaaa..." Suara itu pun didengar oleh guru-guru yang lain.
Saat itu, mereka juga melihat gundukan tanah yang mencurigakan. Gundukan tersebut ditutupi kotoran ayam dan terletak di halaman belakang rumah. Kejanggalan ini pun dilaporkan pada polisi.
Selengkapnya...
5. Kisah Adopsi Bayi Angeline Saat Berusia 3 Hari
Masalah biaya memaksa Amidah merelakan bayi Angeline lepas dari dekapannya. Hanya 3 hari saja Amidah menimang-nimang Angeline. 8 Tahun berlalu tanpa pernah bersua lagi, Amidah harus menyaksikan buah hatinya telah terbujur kaku.
"Angeline anak kedua dari 3 bersaudara," kata Amidah yang menangis histeris saat melihat jenazah Angeline di Instalasi Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali pada Rabu 10 Juni 2015 malam.
Perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu ditemani kerabatnya, Supri. Kisah adopsi Angeline pun dituturkan Supri. Angeline diadopsi pada usia 3 hari. Sejak saat itu, Amidah tidak pernah bertemu lagi dengan Angeline karena tidak diperbolehkan, atau atas dasar kesepakatan bersama antara ibu angkat korban dengan ibu kandungnya.
Selengkapnya...
(Ado/Nda)
Pembunuhan Bocah Angeline Paling Menyita Perhatian
Di balik kematiannya yang mengenaskan dan tragis, Angeline pernah mengecap masa-masa bahagia bersama keluarga angkatnya.
diperbarui 12 Jun 2015, 07:09 WIBDiterbitkan 12 Jun 2015, 07:09 WIB
Aksi simpatik dan doa bersama untuk Angeline dengan menyalakan lilin di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6/2015). Mereka meminta pemerintah bersikap tegas kepada pelaku kekerasan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada