Guru Sekolah Angeline Ikut Mengantar ke Banyuwangi

Ruta mengaku, pengajar Angeline sengaja menyewa sebuah mobil untuk mengantar jenazah anak didiknya itu.

oleh Dewi Divianta diperbarui 16 Jun 2015, 19:54 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 19:54 WIB
Duka, Haru dan Doa Iringi Pemulangan Jenazah Angeline
Jenazah Angeline sore tadi dibawa ke desa asal orangtua kandungnya di desa Tulung Rejo, Banyuwangi.

Liputan6.com, Denpasar - Jenazah Angeline, bocah berusia 8 tahun yang hilang misterius dan ditemukan meninggal dibawa ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk dikebumikan di tempat asal orangtua kandungnya itu. Jenazahnya diberangkatkan dari Denpasar, Bali pukul 15.40 Wita.

Para pengajar dari SDN 12 Sanur, Denpasar, Bali yang berjumlah 10 orang ikut mengantarkan jenazah Angeline hingga pusara terakhirnya.

"Ada 10 guru yang ikut mengantar jenazah Angeline. Termasuk saya," kata Kepala sekolah I Ketut Ruta kepada Liputan6.com sesaat sebelum jenazah Angeline di berangkatkan dari kamar mayat RSUP Sanglah, Selasa (16/6/2015).

Ruta mengaku, pengajar Angeline sengaja menyewa sebuah mobil untuk mengantar jenazah anak didiknya sampai ke tempat peristirahatan terakhir. "Kami menyewa sebuah mobil. Kami akan mengantarkan Angeline sampai dikuburkan," imbuhnya dengan mata berkaca-kaca.

Jenazah Angeline dipulangkan menggunakan mobil ambulans dari Ikatan Keluarga Banyuwangi (IKAWANGI). Jenazah Angeline sudah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30 WIB.

Angeline, bocah 8 tahun asal Denpasar, Bali itu hilang secara misterius sejak 16 Mei. Dia kemudian ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa terkubur di dekat kandang ayam rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe, pada Rabu 10 Juni 2015.

Dalam kasus pembunuhan Angeline, mantan pembantu ibu angkat angkat Angeline, Agustinus Tae, menjadi tersangka. Sedangkan ibu angkatnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penelantaran anak. (Mvi/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya