Kabareskrim: Ada 9 Kasus Korupsi Kelas Kakap Tengah Diproses

Ia menjelaskan kesembilan kasus kelas kakap itu diduga merugikan negara hingga triliunan rupiah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Jun 2015, 20:38 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 20:38 WIB
Komjen Budi Waseso Sambangi Liputan6.com
Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Budi Waseso mengunjungi Kantor Redaksi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (4/6/2015). Budi Waseso saat berdialog dengan redaksi Liputan6.com. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso mengungkapkan pihaknya saat ini tengah berupaya mengungkap 9 kasus besar. Semuanya merupakan kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

Mantan Kapolda Gorontalo ini sebelumnya juga pernah membeberkan bahwa jajarannya tengah menyelidiki 3 kasus besar yang berkaitan dengan korupsi. Satu di antaranya yang telah terungkap itu kasus dugaan korupsi dan pencucian uang penjualan kondensat milik negara yang dilakukan BP Migas kepada PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Kerugian negara mencapai Rp 2 triliun lebih.

"Ini baru satu kasus yang besar dari janji yang 3 dulu kan. Saya harus lihat dulu, ternyata berkembang sekarang sudah ada 9 calon kasus besar lagi," kata Budi di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (26/6/2015).

Ia menjelaskan, kesembilan kasus kelas kakap itu diduga merugikan negara hingga triliunan rupiah. Tetapi, jenderal bintang 3 yang akrab disapa Buwas ini enggan membeberkan secara gamblang. "Nilainya triliunan semua. Kan kita nangani triliunan," sebut Buwas.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Victor Simanjuntak mengatakan dari 9 kasus kelas kakap itu, 2 di antaranya tengah ditangani direktoratnya.

"Yang di Eksus saya tangani 2 kasus, nilai kerugiannya besar itu, bisa sampai triliunan. Salah satunya kasus kondensat," kata Victor.

Disinggung soal apakah 2 kasus korupsi itu ialah soal Pelindo dan Century, Victor enggan membocorkan.

"Nantilah, yang satu lagi jangan dulu. Saya belum tangani yang Century," tukas Victor. (Ali/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya