Liputan6.com, Jakarta - Komisi Yudisial (KY) saat ini tengah membuka pendaftaran calon-calon komisioner KY periode berikutnya sebagai pengganti Suparman Marzuki dan kawan-kawan. Koalisi Posko Pemantau Peradilan menilai, proses seleksi ini harus menjadi momentum berbenah bagi KY ‎ke depan.
‎
‎"Seharusnya dapat menjadi momen untuk melakukan perbaikan di KY ke depannya dengan menjaring calon-calon yang berkualitas," ujar peneliti Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Dio Ashar Wicaksana‎ dalam diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2015).‎
Dia mengatakan, selama beberapa periode ke belakang, KY dinilai sempat dirundung sejumlah masalah. Misalnya, ujar Dio, hubungan KY dengan lembaga lain, kejelasan dari fungsi pengawasan yang dimiliki oleh KY, permasalahan dalam organisasi dan SDM, serta kinerja dari para komisioner.
‎
Dio menambahkan,‎ pihaknya juga telah mengidentifikasi beberapa kriteria utama yang dibutuhkan oleh para calon komisioner KY. Di antaranya kapasitas, integritas, kepemimpinan, dan independensi.‎
‎
Di samping itu sebuah website juga diluncurkan untuk memantau proses seleksi calon komisioner KY. Peluncuran laman www.seleksiky.com itu bertujuan agar masyarakat bisa berpartisipasi dan mendukung calon-calon komisioner yang ada.
"Kita me-launching website, di samping untuk pansel juga masyarakat bisa memberi masukan. Sebab, mungkin saja masyarakat tidak tahu memberi masukan ke pansel, atau masyarakat tidak berani memberi masukan. Jadi dengan website ini masyarakat bisa seluruhnya berpartisipasi," tutur Dio.‎
‎
Adapun Koalisi Posko Pemantan Peradilan ini itu terdiri sejumlah LSM. Di antaranya MaPPI FHUI, ICW, OLR, PSHK, YLBHI, LBH Makassar, LBH Surabaya, LBH Medan, LBH Padang, LBH Bandung, LBH Yogyakarta, dan Pokja 30 Samarinda.‎
‎Panitia Seleksi Calon Komisioner Komisi Yudisial telah menutup pendaftaran sejak 21 Mei 2015 lalu. Dari 81 orang yang mendaftar, 75 peserta di antaranya berhasil lolos seleksi administrasi dan mengikuti tahap selanjutnya.
‎
‎Mereka yang lolos dalam seleksi tahap pertama itu terdiri dari 63 laki-laki dan 12 perempuan. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang, yakni 9 orang mantan hakim, 27 orang akademisi hukum, 26 orang praktisi hukum, dan 13 orang anggota masyarakat.
Sementara dari latar belakang akademik, ada 3 pendaftar yang memiliki gelar profesor dan 29 pendaftar bergelar doktor.‎ (Ndy/Ans)
Cari Calon Komisioner, KY Diminta Berbenah
Selama beberapa periode ke belakang, KY dinilai sempat dirundung sejumlah masalah.
diperbarui 28 Jun 2015, 15:38 WIBDiterbitkan 28 Jun 2015, 15:38 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
9 10
Berita Terbaru
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Jumat 29 November 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
HEXA Dapat Pesanan 360 Ekskavator Buat Cetak Sawah Baru di Kapuas dan Merauke
Negara Penghasil Minyak Sawit Kumpul di Jakarta, Bahas Volatilitas Pasar hingga Perubahan Iklim
7 Jenazah WNI Tewas Kecelakaan di Malaysia Dipulangkan ke Indonesia 3 Tahap
Cara Membuat Pizza Teflon: Panduan Lengkap untuk Pemula
Apa Itu Moci: Panduan Lengkap Mengenal Kudapan Kenyal Khas Jepang
Sah! Prabowo Naikkan UMP 2025 Jadi 6,5%
Jubir Bantah Ridwan Kamil Kirim Karangan Bunga Ucapan Selamat untuk Pramono-Rano
100+ Nama Aesthetic Girl TikTok yang Bikin Akunmu Makin Hits dan FYP
Tim Dengan Trofi Liga Inggris Terbanyak Sepanjang Sejarah, Manchester United Memimpin!
Sarwendah Merasa Risih Dijodoh-jodohkan Netizen dengan Boy William
Euforia Itu Apa: Memahami Fenomena Kegembiraan Berlebihan