Liputan6.com, Makassar - Setelah sehari terbaring kritis di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Mutiara Rumi (12) meninggal dunia. Bocah yang dianiaya ayah kandungnya sendiri, Rudi (35), itu meninggal dunia pukul 07.00 WIB, Rabu (8/7/2015). Jenazahnya akan dimakamkan usai salat zuhur.
"Iya Pak, rencana dimakamkan usai salat zuhur ini," singkat Ani, ibu kandung korban, yang tampak menangis meratapi kehilangan anak perempuannya tersebut saat di rumah duka di Jalan Rappocini Lorong 1 gang 1, Makassar.
Tangis tak hanya keluar dari mata ibu dan kedua adik korban. Hampir seluruh masyarakat yang datang ke rumah duka tak dapat menahan air mata sedih di balik kisah tragis korban yang tewas di tangan ayah kandungnya sendiri.
Kepala Humas Polrestabes Makassar, Kompol Andi Husnaeni, kepada Liputan6.com, mengungkapkan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut kasus penganiayaan itu. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Saksi yang telah diperiksa antara lain Rampo (60), tetangga korban, dan Daeng Ngerang, tetangga lainnya. Pada keterangannya, Rampo mengungkapkan peristiwa itu bermula saat korban meminta uang untuk membeli buku dan baju Lebaran kepada ayah kandungnya. Namun, pelaku marah-marah kepada korban.
Tidak hanya marah-marah, pelaku memukul korban dengan batang sapu dan balok sampai korban berteriak kesakitan sehingga akhirnya korban pingsan.
Sementara, Daeng Ngerang mengatakan, kejadian berawal pada saat korban pergi ke rumah neneknya di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Korban mengunci pintu rumah dan membawa kuncinya ketika pergi. Pelaku datang dalam kondisi mabuk. Dia marah karena tidak bisa masuk ke rumah.
"Setelah korban datang, pelaku langsung menganiaya korban dengan menggunakan sapu dan balok," kata Daeng Ngerang.
Selang beberapa menit, Ani yang merupakan ibu korban tiba di rumah dan melihat korban sudah tidak bergerak. Kemudian dia membawa korban ke RS Wahidin Sudirohusodo.
Anggota DPRD Kota Makassar asal fraksi Golkar, Abdul Wahab Tahir, mendesak agar pelaku diberi hukuman setimpal. "Sejahat-jahatnya hewan tidak akan pernah mau memakan anaknya sendiri, apalagi ini seorang ayah kandung. Apa yang ada di benaknya sehingga begitu tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. Saya pribadi harap pelaku diberi hukuman mati saja," tegas Wahab yang juga Ketua Komisi A DPRD Makassar ini kepada Liputan6.com. (Bob/Mut)
Bocah di Makassar yang Dianiaya Ayahnya Meninggal
Hampir seluruh masyarakat yang datang ke rumah duka tak dapat menahan air mata sedih di balik kisah tragis korban yang tewas di tangan ayah
diperbarui 08 Jul 2015, 14:59 WIBDiterbitkan 08 Jul 2015, 14:59 WIB
Ani (kanan) menangis meratapi kepergian anaknya, Mutiara Rumi (12), yang dianiaya oleh suaminya. (Liputan6.com/Eka Hakim) ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendag Mau Kaji Usulan HET Minyakita Ditambah Buat Indonesia Timur
Arti Sea dalam Bahasa Indonesia: Pengertian, Perbedaan dengan Ocean, dan Idiom Terkait
Memahami Arti Normatif: Definisi, Ciri, dan Penerapannya dalam Kehidupan
3 Fakta Terkait Hukuman Harvey Moeis Diperberat Pengadilan Tinggi Jakarta Jadi 20 Tahun Penjara
Trik Sederhana Bikin Tahu Isi Tetap Segar dan Tidak Berminyak, Tanpa Perlu Ditumis
Vadel Badjideh Ditetapkan Tersangka Atas Laporan Nikita Mirzani, Ditahan 20 Hari ke Depan
KPK Tunggu Laporan Prabowo Atas Mobil Listrik yang Diberikan Erdogan
Arti Mimpi Ada Bayi di Rumah, Pertanda Apa?
Harga Tiket Kapal Dharma Lautan Utama 2025, Ketahui Rute, Jadwal & Cara Pesan
Perkaya Literasi Keuangan Pegawai, Kementerian PANRB Gandeng BRI dan BEI
Keju Asal Sardinia Dikenal Paling Berbahaya di Dunia, Kok Bisa?
Proyeksi Saham BMRS Usai Tambang Emas Anak Usaha Diprotes Warga