Sejarah Baru Muktamar NU Paling Sedot Perhatian

Berikut Top 5 News edisi Minggu 2 Agustus 2015.

oleh Muhammad AliDian KurniawanTaufiqurrohmanRita Ayuningtyas diperbarui 03 Agu 2015, 07:49 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2015, 07:49 WIB
20150801-Muktamar NU
Muktamirin NU dihibur oleh penyanyi religius Opick sebelum acara dimulai. (muktamarnu.com)

Liputan6.com, Jombang - Ribuan muktamirin dan penggembira membanjiri kawasan sekitar Alun-alun Jombang, Jawa Timur sejak beberapa hari lalu. Di sanalah perhelatan lima tahunan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, digelar sejak Sabtu malam 1 Agustus hingga Rabu 5 Agustus mendatang.

Dan ternyata ada sejarah baru yang terukir dalam Muktamar ke-33 NU tersebut, yakni kali pertama acara pembukaan perhelatan akbar itu digelar malam hari.

Nah, berita mengenai sejarah baru Muktamar NU itu menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Minggu 2 Agustus 2015.

Sementara 4 berita lainnya, termasuk berita Megawati Soekarnoputri memuji sarung yang dikenakan Jokowi saat Muktamar NU, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Sejarah Baru Muktamar NU

Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Muktamar ke-33 selama 5 hari. Perhelatan lima tahunan itu direncanakan berlangsung mulai 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur.

4 Pondok pesantren siap menjadi saksi sejarah baru perhelatan akbar ini. Pondok pesantren itu adalah Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum, dan Denanyar.

Sekitar 40 sampai 50 ribu orang akan hadir dalam pertemuan tersebut. Sebanyak 3.500 orang adalah muktamirin atau peserta pemilik suara di Muktamar NU. Sedangkan sisanya adalah muhibbin atau penggembira.

Suasana doa bersama untuk kesuksesan Muktamar NU ke-33 itu dihelat di Jakarta, Kamis (30/7/2015). Muktamar tersebut akan digelar 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jatim.

Para peserta dari seluruh wilayah Indonesia itu sudah mulai berdatangan sejak Kamis 30 Juli lalu untuk melakukan registrasi. Panitia juga menyediakan transportasi dari Bandara Juanda ke Jombang.

Di antara muktamirin itu sudah ditampung di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar. Tempat muktamirin atau peserta muktamar dari pengurus wilayah NU Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Maluku, dan Sulawesi Utara menginap.

Seremonial acara pembukaan Muktamar NU berlangsung di Alun-alun Jombang pada Sabtu 1 Agustus 2015 pukul 20.00-22.00 WIB. Presiden Joko Widodo hadir membuka muktamar tersebut.

Menurut Ketua Panitia Daerah Muktamar NU Saifullah Yusuf, pembukaan muktamar pada malam hari menjadi sejarah baru muktamar. Biasanya ajang tersebut dibuka pada pagi atau siang hari.

"Selama 32 kali gelaran Muktamar NU, pembukaan selalu pada pagi atau siang hari,” ujar Gus Ipul di Kantor PWNU Jatim, seperti dikutip Liputan6.com dari muktamarnu.com, Sabtu 1 Agustus 2015.

Selengkapnya...

2. Pakai Sarung di Muktamar NU, Jokowi Dipuji Megawati

Presiden Joko Widodo mengaku sangat senang bila sedang berkunjung ke Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat ‎acara pembukaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Gelanggang Olahraga Merdeka, Alun-alun Jombang, Jawa Timur.

Jokowi pun mengatakan bahwa Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan wakilnya Saifullah Yusuf, orangnya sangat lucu-lucu.

"Saya kalau ke Jatim paling senang ketemu Gubernur dan Wakil Gubernur, dua-duanya lucu, coba tadi kita lihat hadirin di dalam, hadirot (para hadirin) di luar," ‎imbuh Jokowi saat memberikan sambutan di acara pembukaan Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015) malam.

Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini juga menceritakan soal sarung yang ia kenakan. Jokowi mengatakan, sewaktu masuk ke ruangan pembukaan Muktamar NU, ada yang bisik-bisik bahwa Pak Jokowi pakai sarung.

"Sarung ini dibelikan istri saya (Iriana) kemarin. Istri saya bilang kalau sarung ini nanti dipakai untuk acara Muktamar NU. Sarung ini langsung saya gunakan saat di hotel dan saat turun dari hotel, saya ditanya Bu Mega (Megawati Soekarnoputri): 'Sarungnya bagus ya, dik?' Apanya yang bagus Bu. warnanya?" lanjut Jokowi.

Selengkapnya...

3. Gus Sholah: Banyak yang Tanya ke Saya, Ini Muktamar NU atau PKB?

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid mencium adanya intervensi partai politik di Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Jombang, Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini mengatakan, indikasi itu terlihat dari adanya iming-iming untuk memuluskan sistem ahlul halli wal aqdi (Ahwa) dalam proses pemilihan rois aam.

"Saya mengimbau, stop pihak yang mengiming-imingi di pemilihan rais aam, karena itu akan menghancurkan NU. Banyak yang bertanya pada saya, Muktamar NU atau PKB, banyak yang tanya itu," tutur Gus Sholah saat menggelar konferensi pers di Media Center Muktamar NU, Minggu (2/8/2015).

Selengkapnya...

4. 26 Tokoh Turut Bidani RI, Jokowi Sebut Wajar NU Garda Terdepan

Presiden Joko Widodo mengapresiasi ‎tema Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, yakni 'Meneguhkan Islam Nusantara untuk Membangun Peradaban Indonesia dan Dunia'. Menurut Jokowi, NU pun didorong untuk menjadi jembatan peradaban antarbangsa.

"Saya mendorong NU untuk bisa melakukan kerja sama yang baik untuk kesejahteraan bangsa. Dengan cara itu Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia akan selalu dikenal dan dikenang,"‎ tutur Presiden Jokowi pada acara pembukaan pembukaan Muktamar ke-33 NU di GOR Merdeka Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015) malam.

Jokowi menambahkan, NU adalah organisasi bernaungnya tokoh pendiri Indonesia yang mampu menjaga negara ini. Suatu hal yang wajar bila NU menjadi garda terdepan persatuan bangsa.

Selengkapnya...

5. Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas Gantung Diri

Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) tewas gantung diri di Perumahan Dramaga Cantik, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu 2 Agustus 2015.

Kepala Kepolisian Sektor Dramaga, Ajun Komisaris Syarifuddin Gayo, mengatakan korban bernama Arkadius Bayu. Pria kelahiran Tanjung Pinang 1 Desember 1993 itu ditemukan tewas oleh temannya.

Menurut Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ditemukan di lokasi kejadian, korban beralamat di Kampung Bulak Kelapa RT 4/RW 4, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tanggerang Selatan.

Dia menjelaskan peristiwa itu diketahui sekitar pukul 06.00 WIB, ketika seorang teman datang ke rumah korban di Perumahan Dramaga Cantik, RT 02/RW 07 Blok L, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Selengkapnya...

(Ans/Dan)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya