Cuaca Buruk, Proses Evakuasi Korban Trigana Air Ditunda

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally mengatakan, awan tebal dan kabut masih menyelimuti wilayah Oksibil dan sekitarnya.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Agu 2015, 07:19 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 07:19 WIB
Segmen 1: SAR Temukan Trigana hingga Aksi Penghadang Moge
Tim SAR menemukan lokasi jatuhnya Pesawat Trigana dalam kondisi hancur, hingga aksi nekat Elanto Wijoyono menghadang konvoi motor besar.

Liputan6.com, Jayapura - Rencana evakuasi 54 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana Air pagi ini harus tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat, baik di Oksibil maupun di lokasi jatuhnya pesawat di kawasan Oksob.

Komandan Lanud Jayapura Kolonel (Pnb) I Made Susila Adyana di Jayapura mengatakan, akibat cuaca buruk hingga saat ini belum ada pergerakan dari Lanud Jayapura.

"Awan tebal dilaporkan masih menyelimuti Oksibil dan sekitarnya," ujar Adyana seperti dikutip dari antaranews, Rabu (19/8/2015). Dia menambahkan, pesawat twin otter yang dijadwalkan ke Oksibil masih berada di Sentani.

Sebelumnya direncanakan, evakuasi akan dilangsungkan pagi ini melalui udara. Kantong jenazah akan dievakuasi dengan cara hosting yakni diikat dan digantungkan ke helikopter. Cara hosting diklaim lebih cepat daripada evakuasi lewat jalur darat.

Saat ini ke-54 jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan siap dievakuasi ke Oksibil, kemudian dilanjutkan ke Jayapura.

Secara terpisah Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally mengatakan, awan tebal dan kabut masih menyelimuti wilayah Oksibil dan sekitarnya.

Saat ini tim SAR belum bergerak dan masih menunggu cuaca terang baru melakukan evakuasi dengan menggunakan pesawat Helikopter Bell milik Airfast.

Di Oksibil 2 helikopter sudah siap melakukan evakuasi, yakni Heli Bell 212 Airfast dan Heli MI milik TNI AD. "Mudah-mudahan cuaca cepat cerah sehingga evakuasi dapat segera dilaksanakan," kata Wally. (Sun/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya