Penyandera WNI di Papua Nugini Selalu Berpindah Hutan

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)‎ masih terus memantau situasi terkini penyanderaan 2 warga negara Indonesia (WNI) di Papua Nugini.

oleh Oscar Ferri diperbarui 17 Sep 2015, 12:57 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 12:57 WIB
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir (Liputan6.com/ Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)‎ masih terus memantau situasi terkini penyanderaan 2 warga negara Indonesia (WNI) di Papua Nugini (PNG). Menurut Juru Bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir, kedua WNI itu kerap dibawa penyandera berpindah tempat.

"Mereka ini berpindah-pindah. Mereka dibawa ke hutan yang lebih dalam," ucap pria yang akrab disapa Tata itu di Kemlu, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Tata mengatakan, pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi, baik dengan pihak penyandera maupun Pemerintah Papua Nugini. Komunikasi ini minimal untuk mendapat informasi terkini situasi penyanderaan itu.

"Beritanya saat ini masih simpang siur. Terakhir kita dapat (informasi) kedua orang itu sudah ditembak dan masuk rumah sakit, tapi itu tidak benar. Info yang kita pegang adalah PNG sedang membujuk penyandera untuk membebaskan kedua WNI. Tapi kita berusaha berkomunikasi," kata Tata.

2 WNI disandera sekelompok orang tak dikenal dan dibawa ke wilayah Papua Nugini. Para penyadera meminta agar diadakan barter antara kerabatnya yang ditahan Polsek Kirom, Papua Barat.

Namun Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah memandang tindakan para pelaku dengan melakukan pene‎mbakan dan penyaderaan WNI sudah masuk ke ranah kriminal. Pemerintah Indonesia juga menegaskan tidak akan melakukan barter sebagaimana diminta para penyadera.

"Pemerintah Indonesia tidak pernah mengenal barter dalam hal ini. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah apa yang akan kami lakukan," kata Luhut. (Osc/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya