Kabut Asap, Malaysia Evakuasi Warganya di Pekanbaru

Evakuasi dilakukan dengan pesawat militer asal negeri jiran tersebut.

oleh M Syukur diperbarui 18 Sep 2015, 17:50 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2015, 17:50 WIB
20150918-Bom Air Basarnas di Kebakaran Riau
Air dilepaskan ke lahan yang terbakar oleh helikopter yang dioperasikan Basarnas di Pelalawan, Provinsi Riau, Kamis (17/9/2015). Asap dari kebakaran hutan ini mengakibatkan aktivitas warga Riau dan sekitarnya terganggu (AFP Photo/Adek Berry)

Liputan6.com, Pekanbaru - Konsulat Malaysia mengevakuasi warganya yang belajar di Kota Pekanbaru, Riau. Ini disebabkan kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan yang masih bertahan di Kota Bertuah. Evakuasi dilakukan dengan pesawat militer asal Negeri Jiran tersebut.

Kepala Konsulat Malaysia di Pekanbaru, Hardi Hamdi dikonfirmasi menyebut ada 173 mahasiswa Malaysia di Riau yang terpaksa dipulangkan karena asap.

"Mahasiwa ini akan dijemput pesawat militer Malaysia yang terbang dari Bandara Subang Airport, Selangor, Malaysia. Memakai fasilitas militer karena pesawat komersil belum bisa terbang ke Pekanbaru," kata Hardi, Jumat (18/9/2015).

Di Riau sendiri, sebut Hardi, ada sekitar 400 warga Malayasia. 300 orang diantaranya merupakan mahasiswa, sementara sisanya tenaga kerja perusahaan swasta dan pengusaha.

"Setelah melihat tak ada perubahan asap di Pekanbaru, mereka memilih pulang. Negara memfasilitasinya," ungkap Hardi.

Para mahasiswa ini menaiki bus dari Konsulat Malaysia di Jalan Jenderal Sudirman, kemudian menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Seorang mahasiswa asal Malaysia di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Syamsul menyatakan, aktivitas belajar di kampus memang sudah terganggu sejak kabut asap.

"Akhirnya pihak universitas meliburkan perkuliahan karena kabut asap ini. Kemudian saya lebih memilih pulang ke Malaysia saja, sampai kabut asapnya hilang," ujar Syamsul.

Selama kabut asap, Syamsul mengeluh tidak bisa beraktivitas di luar ruangan. "Tidak bisa jalan-jalan lagi di Pekanbaru. Kami selama ini di asrama saja karena kabut asap," ujar Syamsul.

Beberapa pekan terakhir, kualitas udara di Pekanbaru tak pernah beranjak dari level berbahaya. Kabut ini masih kiriman dari provinsi tetangga, karena di Riau tidak terpantau titik api. (Ron/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya