Haji Lulung: Saya Enggak Bilang Enggak Terlibat Kasus UPS

Menurut dia, perihal nanti ditetapkan menjadi tersangka atau tidak oleh penyidik, dirinya menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Tuhan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Okt 2015, 20:45 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 20:45 WIB
Ekspresi Haji Lulung Usai Diperiksa Bareskrim
Abraham Lunggana memberikan keterangan pers usai diperiksa Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (15/6/2015). Haji Lulung diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi pengadaan alat printer dan scanner (3D) di sekolah Jakarta Barat (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung mengaku optimistis polisi dapat menyidik dan mengungkap tersangka baru kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di sejumlah sekolah dalam APBD Perubahan DKI 2014.

"Saya yakin polisi akan menetapkan tersangka yang memang terlibat dalam kasus ini," kata Haji Lulung usai diperiksa sebagai saksi di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Namun, Lulung mengaku tak mau sesumbar bila tak terlibat dalam kasus tersebut. "Saya bilang saya enggak serta merta bilang tidak terlibat, itu tidak, itu namanya orang sombong," ucap Lulung.

Dia pasrah ke Tuhan, penyidik akan menjadikannya sebagai tersangka atau tidak.

"Kita punya Allah, punya Tuhan, yang benar pasti benar kata Allah, dan saya menyerahkan semuanya pada Allah," tutur politikus PPP ini.

Mengaku Sangat Kooperatif

Usai diperiksa 8 jam oleh penyidik, Lulung mengaku sudah sangat kooperatif dengan memenuhi panggilan polisi. "Sekali lagi, bukan lagi kooperatif tapi super aktif untuk berikan penjelasan," kata dia.

Haji Lulung mengaku dicecar 20 pertanyaan terkait kasus UPS yang menjerat tersangka Alex Usman dan Zaenal Soleman.

"Maka saya katakan, jangan ada lagi di lingkungan Provinsi DKI Jakarta ada dugaan korupsi, jangan terjadi lagi kasus korupsi," tutur Lulung.

Dia menjelaskan, selain dia, ada 5 anggota dewan lainnya yang juga dimintai keterangan sebagai saksi hari ini oleh penyidik. Yakni mantan Ketua DPRD DKI Ferial Sofyan, mantan anggota Komisi E DPRD DKI Sarianta Tarigan, Igo Ilham, serta satu orang staf anggota DPRD Komisi E bernama Kholil. (Ado/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya