DPR: Indonesia Darurat Kekerasan Terhadap Anak

DPR tegaskan Indonesia sudah memasuki tahap darurat kekerasan terhadap anak.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 05 Okt 2015, 10:15 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 10:15 WIB
Aksi Simpatik 1000 Lilin untuk Angeline di Bundaran HI
Seorang warga menyalakan lilin saat aksi simpatik dan doa bersama untuk Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6/2015). Mereka meminta pemerintah bersikap tegas kepada pelaku kekerasan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq ‎menilai Indonesia sudah memasuki tahap darurat kekerasan terhadap anak. Hal ini menyusul ditemukannya mayat bocah perempuan berinisial F dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, 2 Oktober lalu.

"Status Indonesia sudah dalam tahap darurat kekerasan terhadap anak. Tadinya kita berharap kasus Anggeline itu terakhir. Tapi ternyata ada lagi. Ini seperti persoalan gunung es yang sangat mengkhawatirkan," kata Maman di Jakarta, Senin (5/10/2015).

Politisi PKB ini mengatakan komisinya akan memanggil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membahas hal ini. Mereka juga akan diminta untuk memberikan keterangan lengkap dan data-data kekerasan anak yang terjadi selama setahun terakhir.

"Saya akan meminta Menteri PP dan PA serta KPAI untuk memberi penjelasan tentang peristiwa kekerasan ini. Termasuk data terakhir dan stategi ke depan mengantisipasi kejadian ini agar tidak terulang. Harus ada gerakan masif yang sistematis untuk memerangi kekerasan terhadap anak ini‎," ujar Maman.

Pada Jumat 2 Oktober 2015, warga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan jenazah bocah perempuan 9 tahun. Jasadnya dibungkus dalam kardus dengan kedua tangan terikat tanpa busana. Diduga bocah berinisial F ini korban kekerasan anak.

Sebelumnya, selama September, kekerasaan terhadap anak juga terjadi di Aceh. Tercatat dua korban yakni, Ayu Azahara (6) warga Pandrah, Kabupaten Bireuen yang diduga dibakar dan Nurul Fatimah (11) siswi MIN Keunalo Seulimum, Kabupaten Aceh Besar yang diduga dikeroyok temannya. Dua bocah itu meninggal dunia di Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.

Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait sebelumnya menyampaikan ‎terjadi 1.570 kasus kekerasan anak di Jawa Tengah, kekerasan berupa pelecehan seksual hingga kekerasan fisik dan verbal. (Dms/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya