Komnas PA Pertanyakan Kontribusi DPR Cegah Kekerasan kepada Anak

Arist Merdeka Sirait mendesak agar Komisi VIII DPR memberikan langkah-langkah komprehensif terhadap pendidikan anak-anak.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 22 Sep 2015, 07:01 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 07:01 WIB
Komnas PA: Ada Dua Bocah Lagi Korban Pelecehan Seksual
(Liputan6.com/Andrian Martinus)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyatakan, maraknya kekerasan kepada anak saat ini juga diakibatkan karena anak-anak sering dipertontonkan perilaku kekerasan baik di lingkungan sekolah maupun perilaku anggota DPR.

Yang dimaksud kekerasan oleh anggota DPR, kata dia, adalah di sistem pendidikan dan tingkat kemiskinan yang belum diperhatikan secara serius oleh para anggota dewan di Senayan.

"Seringkali lupa kalau kita mempuyai kontribusi untuk membangun kekerasan pada anak baik anggota DPR, guru, dan orangtua itu sendiri," kata Arist di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 21 September 2015.

Hal inilah yang dipertanyakan ke Komisi VIII DPR yang mengurus masalah sosial, termasuk di dalamnya masalah perlindungan anak.
 
"Itu yang kami sampaikan ke Komisi VIII karena dunia pendidikan kita setiap bulan terluka. Bayangkan seorang anak yang masih 7 tahun sudah melakukan tindakan luar biasa. Nah, artinya ada apa dengan dunia pendidikan kita?" tanya dia.

Karena itu, Arist mendesak agar Komisi VIII DPR memberikan langkah-langkah komprehensif terhadap pendidikan anak-anak. Sehingga anak-anak di Indonesia terhindar dari kekerasan fisik maupun psikis.

"Komisi VIII mempunyai kontribusi apa dalam pendidikan yang sedang terjadi kekerasan pada anak?" tanya Arist, lagi. (Sun/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya