Terima Dubes Aljazair, Ketua MPR Dapat Pujian soal Demokrasi RI

Zulkifli mengaku dirinya sering diundang negara-negara Timur Tengah.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 19 Okt 2015, 13:01 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 13:01 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan
Ketua MPR Zulkifli Hasan (Liputan6.com/ Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Aljazair untuk RI Abdelkader Aziria untuk membahas hubungan kedua negara yang selama ini sudah terjalin baik.

Abdelkader mengatakan, hubungan 2 negara ini tidak hanya antarpemerintah, namun juga antarparlemen dan antarrakyat kedua negara.‎ Dia juga mengaku kagum, meski mayoritas muslim namun Indonesia sangat menjunjung tinggi demokrasi.

‎"Indonesia sudah bisa melaksanakan demokrasi dan sudah melaksanakan pemilu 4 kali selama era reformasi," kata Abdelkader di ruang kerja Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Menanggapi pernyataan Abdelkader, Zulkifli menuturkan, Indonesia memiliki latar budaya, suku, dan agama yang beragam yang saling menghormati satu sama lain yang disatukan oleh Bhinneka Tunggal Ika.

"Tugas MPR adalah menjaga keragaman itu, menjaga Bhinneka Tunggal Ika," tutur dia.

Zulkifli mengaku dirinya sering diundang negara-negara Timur Tengah untuk mempresentasikan kepada mereka, alasan Indonesia bisa melaksanakan demokrasi dengan baik di tengah mayoritas umat Islam dan keberagaman.

"Saya selalu mengatakan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang rahmatan lil alamin," ucap dia.

Selain itu, Zulkifli ‎menyampaikan rasa prihatin atas konflik di Timur Tengah yang terus berkecamuk. "Belum ada tanda-tanda masa depan yang baik di sana, bahkan di Suriah dijadikan ajang peperangan bagi negara adikuasa. Saya berharap di sana terjadi persaudaraan, Islam yang rahmatan lil alamin," tandas Zulkifli. (Rmn/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya