Aktivitas Pemadaman Api di Riau Lumpuh Total

Helikopter pemadam api tak bisa terbang karena pekatnya kabut asap

oleh M Syukur diperbarui 21 Okt 2015, 15:47 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 15:47 WIB
Helikopter pemadam kebakaran Malaga
Gambar dari Daily Mail

Liputan6.com, Riau - Aktivitas pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau hari ini, Rabu (21/10/2015) lumpuh total karena kabut asap yang kian pekat. Pilot helikopter yang seharusnya melakukan pengeboman air tak berani terbang karena jarak pandang sangat buruk. Akibatnya, kabut asap pekat kian merajelela di Riau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger memastikan bahwa pemadaman api melalui udara di Riau pada hari ini lumpuh total.

"2 helikopter yang sedianya dioperasikan untuk melakukan pengeboman air dipastikan tidak beroperasi karena kabut asap pekat. Jarak pandang tak memungkinkan untuk terbang," kata Edwar.

Menurut Edwar, jarak pandang aman terbang helikopter untuk melakukan pemadaman adalah 1.500 meter. Kurang dari itu, pilot helikopter tak berani tebang.

Edwar menjelaskan, kekuatan pemadaman udara di Riau kian berkurang setelah helikopter yang biasanya siaga di Riau diperbantukan ke Provinsi Sumatera Selatan. Saat ini, tersisa 2 helikopter yaitu MI 171 dan Sikorsky.

"Helikopter Camov dikerahkan ke Sumatera Selatan guna membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan di daerah tersebut," ujar Edwar.

Seharusnya hari ini pihaknya melakukan pengeboman air di Kabupaten Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.

Dengan lumpuhnya operasi udara, BPBD Riau hanya mengandalkan tim darat. Tim ini sudah dikerahkan memadamkan kebakaran di 3 kabupaten tersebut.

Hari sebelumnya, pemadaman udara juga terkendala karena kepekatan asap. Helikopter hanya mampu terbang ke Kabupaten Siak, dan berhasil menjinakkan 12 titik api.

"Kemarin kita hanya berhasil lakukan waterbooming di Siak. Alhamdulillah 12 titik api di sana berhasil ditanggulangi. Kita sempat ingin ke Inhil dan Inhu tapi jarak pandang sangat buruk," kata dia.

Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 25 titik panas dengan 22 diantaranya dipastikan titik api yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Titik api itu tersebar di Meranti dengan tiga titik, Indragiri Hili 12 titik serta Indragiri Hulu tujuh titik," kata Kepala BMKG Sugarin. (Nil/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya