Liputan6.com, Jambi - Belasan Orang Rimba Jambi atau Suku Anak Dalam (SAD) memilih untuk mengungsi. Hal ini lantaran mereka sudah tak tahan lagi dengan kabut asap dan kekeringan di wilayah tempat tinggalnya.
Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi yang selama hampir 17 tahun melakukan pendampingan terhadap warga SAD menyatakan, sedikitnya ada 3 kelompok SAD memilih keluar dan mengungsi dari wilayah tempat tinggal mereka di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Jambi.
Kawasan TNBD merupakan kawasan yang paling banyak dihuni warga SAD. Sekitar 4 ribu warga SAD menghuni kawasan yang terletak di Kabupaten Sarolangun dan Batanghari itu.
"Warga SAD di TNBD sudah sulit mendapatkan sumber makanan umbi-umbian yang selama ini menjadi makanan pokok karena kekeringan," ujar Manajer Komunikasi KKI Warsi, Rudy Syaf di Jambi, Kamis (22/10/2015).
Dia menuturkan, berdasarkan pemantauan KKI Warsi, 3 kelompok Suku Anak Dalam itu mengungsi ke beberapa daerah. Satu kelompok menuju wilayah Provinsi Riau, satu kelompok lagi ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan satu kelompok lainnya terpantau di wilayah perbatasan antara Jambi-Palembang, Sumsel. Setiap kelompok SAD itu rata-rata terdiri dari 15 orang.
"Tak hanya kesulitan mencari umbi-umbian, akibat kemarau panjang sungai menjadi kering. Ini menyebabkan warga SAD juga sulit mendapatkan labi-labi dan ikan yang selama ini gampang mereka peroleh di sungai," jelas Rudy.
Namun pergerakan warga rimba itu, sambung dia, tidak hanya karena alasan sulit mencari sumber makanan. Tetapi juga karena budaya warga rimba itu sendiri, yakni melangun atau mengembara. Mengembara dilakukan warga rimba apabila ada keluarga yang meninggal.
Ditambah lagi kebakaran lahan yang melanda kawasan pinggiran TNBD. Rumah mereka di hutan telah dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit. Dan beberapa dari perkebunan itu mengalami kebakaran. Meski tak sampai ke rumah mereka, namun asap dari kebakaran itu turut dirasakan oleh para Orang Rimba Jambi.
"Warsi sebagai pendamping Orang Rimba akan membujuk mereka yang mengungsi agar kembali ke tempat asalnya. Kalaupun melangun juga jangan sampai jauh-jauh agar tidak kesasar. Namun, di sini juga harus menjadi tanggung jawab pemerintah dalam membantu kelompok marginal di Jambi ini," tandas Rudy Syaf. (Ndy/Sun)