Liputan6.com, Jakarta - Para driver Go-Jek dikabarkan akan menggelar unjuk rasa di kantor pusat perusaha aplikasi ojek online itu di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, hari ini. Namun, setelah ditunggu sejak pagi hingga siang ini, tidak ada tanda-tanda kerumunan driver Go-Jek yang akan melaksanakan unjuk rasa.
Salah seorang driver Go-Jek, Hasan mengatakan, ada pesan berupa voice note melalui group Whats App di kalangan driver. Pesan ini meminta semua driver ikut aksi dengan mematikan ponsel selama sehari.
Bunyi pesan tersebut meminta rekan-rekan driver Go-Jek agar ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Berikut pesan suara itu:
"Rekan-rekan driver diminta partispasinya dan saya minta pula kekompakanya, solidaritas demi kemajuan kita bersama. Mulai besok seharian full HP Go-Jek dimatikan. Kita merapat di lapangan. Demi kepentingan bersama. Saya harap rekan-rekan driver mengerti situasi ini. Mari kita tunjukkan kekompakan kita. Kita ujung tombak. Jangan sampai ditombaki oleh PT Go-Jek. Mulai besok kita matikan HP secara serentak," ucap seorang pria dalam voice note itu.
Baca Juga
Pesan itu didapat Hasan kemarin. Sampai saat ini dia memutuskan untuk tidak ikut aksi itu. Dia menilai banyak konsekuensi yang didapat bila memutuskan untuk mogok. Bahkan, menurut Hasan, banyak teman-teman seprofesinya yang memilih untuk tidak mengikuti seruan matikan handphone itu.
"Kalau kita mogok, semua penumpang kan bisa pindah ke ojek lain. Kita juga yang rugi. Saya rasa manajemen sudah cukup adil dan memikirkan semua driver," tutup Hasan. (Dms/Mut)