Liputan6.com, Jakarta - Polisi menduga kuat pelemparan kantor Go-Jek di Kemang Selatan, Jakarta Selatan pada 1 November lalu, dipicu konflik internal perusahaan ojek berbasis online tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, mengatakan tak lama sebelum insiden pelemparan, Go-Jek telah memecat sejumlah karyawannya.
"Sedang kami kejar pelakunya. Jadi kami menduga ada permasalahan internal, karena kami lihat ada permasalahan di dalamnya, seperti karyawan di sana dipecat, terus ada pengurangan pekerja," terang Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Karena itu, Iqbal menjelaskan, penyidikan saat ini fokus ke motif sakit hati sejumlah karyawan yang diputus hubungan kerjanya sepihak oleh Go-Jek. Penyidik juga menemukan petunjuk yang mengarah ke masalah tersebut.
Baca Juga
"Itu salah satu motif yang kami selidiki, ada petunjuk ke sana. Ini dugaan, ada petunjuk ke arah sana," ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Utara ini.
Polisi memastikan insiden di kantor Go-Jek merupakan aksi pelemparan benda yang diduga potongan kepala obeng. Awalnya, berdasarkan keterangan satpam, pelaku menodongkan senjata api lalu menembak pintu kaca kantor hingga pecah.
Namun hasil rekaman CCTV sebuah ruko yang terletak di seberang kantor Go-Jek menunjukkan pelaku hanya melempar.
PTÂ Go-Jek sebelumnya memecat beberapa staff Informasi Teknologi (IT), karena ketahuan bekerja sama dengan pengemudi dan 'memainkan' aplikasi yang merugikan perusahaan bentukan Nadiem Makarim tersebut. (Rmn/Yus)