Liputan6.com, Surabaya - Peringatan Hari Pahlawan pertama kalinya digelar di Surabaya, Jawa Timur. Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara yang digelar di Tugu Pahlawan.
Dalam pidatonya, Jokowi menyebut Indonesia sebagai negeri para pahlawan. Dari Sabang sampai Merauke, pemuda pemudinya, kiai, dan santri bergabung dengan seluruh elemen pemuda melakukan jihad kebangsaan kemerdekaan Indonesia.
Jokowi mengatakan, pada tahun ini telah menganugerahkan gelar pahlawan kepada 5 tokoh nasional, yaitu Bernard Wilhem Lapian, Mas Isman, Komjen (Pol) Dr H Moehammad Jasin, I Gusti Ngurah Made Agung, dan Ki Bagus Hadikusumo.
"Atas nama negara saya mengucapkan terima kasih kepada ahli waris atas jasa pahlawan kepada Indonesia," kata Jokowi, Selasa (10/11/2015).
Pada momen tersebut, beberapa elemen dari masyarakat, pemuda, dan pelajar menyampaikan pesan para pejuang nasional Indonesia kepada para generasi penerus bangsa.
Baca Juga
Baca Juga
Berikut adalah pesan para pejuang nasional yang telah disampaikan oleh beberapa elemen tersebut :
Pesan dari Bung Tomo: "Jangan memperbanyak lawan tetapi perbanyaklah lawan, selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga"
Gubernur Suryo: "berulang-ulang telah kita katakan bahwa sikap kita adalah lebih baik hancur daripada dijajah kembali"
Presiden Sukarno: "berikan aku seribu orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya dan berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya, bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".
Advertisement
(Mvi/Mut)