Pakar Hukum: Ada Persekongkolan Selewengkan Dana Bansos

Bahkan bansos bukan lagi digunakan untuk sosial. Tapi sudah jadi bancakan politik.

oleh Oscar Ferri diperbarui 14 Nov 2015, 15:14 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 15:14 WIB
Ilustrasi Korupsi
Ilustrasi Korupsi (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Oce Madril menyebut ada semacam persekongkolan dan konspirasi jahat dalam penyelewengan dana bantuan sosial (bansos). Dana yang tiap tahunnya masuk dalam APBD itu kerap digunakan untuk kepentingan politik, terutama oleh kepala daerah.

"Saya antara kaget dan tidak kaget,‎ kalau kita melihat tingkat korupsi di daerah di bawah procurement (pengadaan), itu dana bansos," ujar Oce dalam diskusi 'Bansos - Bancakan Politik' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015).

Menurut Oce, dari tahun ke tahun, banyak dana bansos yang diselewengkan. Bahkan seakan terjadi pembiaran dana untuk masyarakat itu 'ditilep'.

"Ini nikmat (bansos) sehingga sulit mengatur," ujar Oce.

Bahkan bansos bukan lagi digunakan untuk sosial. Tapi sudah jadi bancakan politik. Sebab, para penikmat dana bansos itu sejatinya politikus. Semisal pelaksanaan pilkada.

"Ini bukan sekedar sosial, tapi juga bancakan (hidangan selamatan) politik. Karena yang menikmati itu aktor politik. Kalau kita lihat penikmatnya ini berkaitan politik, seperti mau ada pilkada," ujar Oce. (Nil/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya