Ini Ulah-ulah Nakal Driver Go-Jek

Sebenarnya, kata Tadeus, manajemen Go-Jek tidak melarang keluarga atau saudara driver sebagai penumpang, asal sesuai prosedur.

oleh Rochmanuddin diperbarui 16 Nov 2015, 19:20 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 19:20 WIB
20151101-Kantor GoJek ditembak-Jakarta
Garis polisi terpasang di depan kantor Go-Jek pasca terjadi penembakan sekitar pukul 13.00 WIB, Jakarta, Minggu (1/11/2015). Polisi memastikan benda yang ditemukan bukanlah proyektil peluru senjata api. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Meski berbasis digital, sistem Go-Jek masih dapat dikelabui para driver atau pengemudinya. Salah satu ulah nakal pengemudi Go-Jek adalah dengan mengangkut penumpang fiktif hingga istri jadi penumpang.

"Ini ada istri yang setiap pesan, selalu suaminya yang dapat. Go-Jek kan sistemnya siapa yang paling dekat dan paling cepat. Kan, enggak mungkin suaminya terus yang paling cepat," ujar Vice Presiden Operasional PT Go-Jek Indonesia Tadeus Nugraha di Kantor Go-Jek, Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).  

"Kalau ada istri driver yang pesan, dapatnya driver lain, ya driver lain itu yang harusnya antar," kata dia.

Sebenarnya, kata Tadeus, manajemen Go-Jek tidak melarang keluarga atau saudara driver sebagai penumpang, asal sesuai prosedur. Karena itu, pihak manajemen memberikan sanksi berupa saldo nol kepada pengemudi nakal.

"Sebenarnya kalau memang benar terima orderan bisa disampaikan bukti-buktinya ke kantor. Tapi kalau memang terbukti yang kita berikan sanksi," kata dia.

Menurut Tadeus, pihak manajemen kini sudah memiliki tim investigasi untuk menyelidiki para driver nakal. Karena itu, mudah sekali bagi pihak manajemen melihat dugaan curang para pengemudi.

"Kan bisa ditandai bendera merah bagi driver yang ada indikasi korupsi atau curang. Masak jarak dari satu order ke order lainnya hanya beberapa detik atau dalam sehari bisa menyelesaikan order sampai 500 kilometer. Kan, itu enggak logis," ujar Tadeus.

Belasan driver siang ini berdemo di kantor PT Go-Jek Indonesia di Jalan Kemang Selatan No 99, Jakarta Selatan. Mereka menduga pihak manajemen memotong honor mereka Rp 40 ribu untuk atribut dan perlengkapan. (Rmn/Mut)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya