Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kecewa dengan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementar (KUAPPAS) untuk APBD tahun 2016. Para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) rupanya tidak memasukkannya ke E-budgeting.
Untuk memastikan tidak ada permainan, Ahok meluangkan waktu sejak Rabu, 18 November kemarin untuk menyisir semua anggaran yang masuk pada KUAPPAS. Penyisiran dilakukan hingga pukul 00.00 WIB.
"Semalam sampai pukul 00.00 WIB lewat. Satu hari tuh seharian. Harusnya kan bukan tugas saya gitu lo," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Ahok menyatakan tidak akan tinggal diam bila anggaran kembali dipermainkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, pengecekan sampai malam pun dilakoni.
"Nah, mereka berpikir saya enggak mungkin periksa. Tahun 2015 kenapa saya enggak periksa? Ya saya enggak mau ribut sama DPRD, ribut sama mereka, ribut sama Mendagri. Tapi begitu masuk 2016 saya periksa, nih," kata dia.
Baca Juga
Ahok begitu kesal dengan sikap para SKPD yang tidak mau mengisi anggaran ke E-budgeting, tapi malah mengetiknya di Microsoft Exel. Padahal, melalui E-budgeting semua perubahan dapat dipantau.
"Nah, tahun ini juga mau ngadalin saya sebenarnya ini. Jadi teman-teman nyusun KUAPPAS, mereka tidak langsung di E-budgeting lo. Mereka susun di Excel. Saya bilang gila saja kasih saya 1 gumpal kertas, terus maunya gimana? Nanti baru di-input di Bappeda ramai-ramai," ujar dia.
"Saya maunya pegang password tungguin langsung kita diskusi, langsung selesai, langsung print, jadi tuh barang. Masak mau balik lagi, sudah E-budgeting, bahas dulu pake Excel ubah-ubah, sudah KUAPPAS baru input ke Bappeda. Ya sama dong kayak dulu lagi saya bilang," tandas Ahok. (Mvi/Mut)**
Advertisement